Minta Tambah Stok BBM dan Gas

Sabtu 27-12-2014,09:28 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

Jelang Tutup Tahun Sudah Mulai Terlihat Antrean di SPBU MAJALENGKA – Memasuki pergantian tahun 2014, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Disperindag KUKM) Kabupaten Majalengka mengusulkan tambahan gas tabung 3 kilo dan bahan bakar minyak (BBM). Pasalnya, momen hari besar dan libur panjang kebutuhan konsumsi dinilai akan mengalami peningkatan. “Selain mengusulkan penambahan fakultatif gas 3 kilogram ke Hiswanamigas, kami juga telah menyampaikan surat resmi terkait permintaan stok BBM. Hal ini sebagai antisipasi kelangkaan stok bahan bakar di sejumlah SPBU. Apalagi, situasi malam tahun baru nanti biasanya semua masyarakat atau para pengguna sepeda motor akan memadati sejumlah SPBU,” terang Kadisperindag KUKM Drs Agus Permana. Disebutkan, untuk mengan­tisipasi kelangkaan, pihaknya mengirimkan surat kepada PT Pertamina dengan permintaan penambahan sebanyak 10 persen. Hal tersebut dibuktikan dengan di sejumlah SPBU dalam beberapa hari ini terlihat ramai antrean. Di bulan Desember tahun ini, pihaknya juga mengantisipasi dengan tambahan penyuplaian BBM dan gas. “Dari beberapa titik di sejumlah SPBU sudah terlihat mengantre. Salah satunya di Majalengka Kota,” ungkapnya. Kepala Bidang Pengelolaan Pasar dan Perdagangan Drs Duddy Darajat SH MSi menambahkan, guna mengantisipasi kelangkaan gas pihaknya mengusulkan distribusi fakultatif. Usulan tersebut sudah dikoordinasikan sejak Rabu (24/12) lalu ke Hiswanamigas dan Pertamina terkait tambahan suplai gas bersubsidi. “Tambahan itu kami meminta fakultatif selama tiga hari kerja untuk bisa disuplai secara penuh. Kami usulkan tambahan sebanyak 40 persen melalui tanggal merah di bulan Desember ini,” imbuhnya, Jumat (26/12). Dijelaskan, tanggal merah atau hari libur tersebut adalah hari fakultatif pendistribusian gas 3 kilogram bersubsidi. Tambahan tiga hari kerja itu merupakan hari libur di bulan Desember yang perlu untuk diganti sebagai tambahan suplai kepada pangkalan guna menyentuh langsung ke tangan masyarakat. Pihaknya mengklaim tambahan fakultatif tersebut sudah dilakukan secara maksimal. Hanya saja, ini tinggal menunggu ekesekusi dari Pertamina maupun Hiswanamigas untuk memenuhi kebutuhan yang telah diajukan pihaknya. Sementara itu, kebutuhan suplai gas elpiji 3 kilogram di wilayah Kabupaten Majalengka sendiri tercatat sekitar 45 truk setiap harinya. Dalam satu truk terdapat sekitar 560 tabung gas melon. Setelah melakukan koordinasi dengan Hiswanamigas dan Pertamina, perencanaan suplai distribusi gas akan difasilitasi sebanyak 55 truk. “Kami sudah berupaya semaksimal mungkin melalui sidak ke sejumlah pangkalan gas. Setelah tadi dicek informasi ada tambahan sekitar 50 persen seiring dengan beberapa bulan lalu stok minim,” ujarnya. Ditanya berdasarkan pantauan harga gas melon di sejumlah pangkalan dan pasar, Duddy mengakui jika harga gas terbilang bervariatif. Di antaranya dari harga Rp16 ribu hingga Rp18 ribu, bahkan ada yang mencapai Rp19 ribu. Ia mengatakan, semakin seringnya gas 3 kilogram menghilang dari peredaran ditengarai akibat tingginya pertumbuhan konsumsi. Itu didasari dari pertumbuhan usaka mikro di wilayah kota angin. Padahal, pihaknya kembali mengklaim jika hal tersebut sudah diantisipasi sejak tahun yang lalu dengan tambahan akumulasi sebanyak 10 persen. “Kalau Pertamina memenuhi suplai gas fakultatif ini tentunya ketersediaan terbilang aman. Karena melalui kelangkaan ini kami selalu memagari oleh fakultatif itu. Karena seiring dengan pertumbuhan banyaknya usaha mikro seperti pedagang gorengan, pecel lele, dan lain sebagainya, membuat kebutuhan gas meningkat,” tandasnya. (ono)

Tags :
Kategori :

Terkait