Tujuh Negara Siap Bantu Pencarian

Selasa 30-12-2014,09:46 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

JAKARTA - Bantuan pencarian pesawat Air Asia QZ-8501 yang hilang minggu pagi (28/12) terus berdatangan. Setidaknya saat ini tujuh negara telah menawarkan bantuan pencarian. Hingga kemarin baru Malaysia, Singapura, Thailand dan Australia yang terlibat operasi bersama Basarnas. Direktur Konsuler Kementerian Luar Negeri Tri Tharyat mengatakan, pihaknya terus berkomunikasi dengan negara-negara lain terkait bantuan pencarian. “Saat ini kami menerima tawaran dari tujuh negara untuk membantu pencarian,” ujar Tri Tharyat. Tujuh negara itu ialah Amerika Serikat (AS), Kanada, Inggris, Perancis, Jepang, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), dan India. “Tawaran itu masih kami proses dan tetap koordinasi dengan Basarnas,” lanjutnya. Menurut Tri, Indonesia perlu mengevaluasi bantuan mana yang akan diterima. Sebab, proses pencarian harus dilakukan seefisien mungkin. Sejauh ini pemerintah perlu dukungan teknologi sonar bawah dan submersible vehicle untuk bantuan tambahan. Dari kabar terakhir, Perancis sudah menawarkan untuk mengirimkan dua peralatannya. Saat ini, setidaknya empat negara telah membantu operasi pencarian Air Asia. Mereka mengerahkan tujuh pesawat udara dan enam kapalnya. Empat negara itu Singapura, Malaysia, Thailand dan Australia. Singapura menyiapkan tiga pesawat SAR C-130 Hercules dan tiga kapal dengan jenis Frigate, Landing Ship Tank (LST), dan Corvette. Dari armada itu, baru satu pesawat yang telah bergerak melakukan operasi sepanjang Senin (29/12). Malaysia juga mengirimkan satu pesawat SAR C-130 Hercules dan tiga kapal SAR jenis Corvette, Patrol Vessel, dan FFG. Dari armada itu baru pesawat Hercules yang dioperasikan untuk menyisir di ketinggian kurang dari 2000 feet. Sedangkan Australia dalam operasi ini mengirimkan dua unit pesawat SAR APC-3 Orion. Pesawat yang digunakan Australia justru sempat mendapatkan sinyal darurat. Setelah dilakukan pengecekan sinyal itu ternyata berasal dari personal locater beacon (PLB). Dugaan awal sinyal itu berasal dari Emergency Locater Transmitter (ELT) yang biasanya ada di badan pesawat. Terkait bantuan yang datang dari luar negeri, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi kemarin mendatangi Basarnas. Retno mengaku kedatangannya untuk membicarakan perizinan masuknya kapal dan pesawat asing ke Indonesia. Dalam jumpa persnya di Kantor Basarnas, Presiden Jokowi menyambut baik bantuan asing. Menurutnya, hal itu bisa mempercepat proses pencarian pesawat. “Semoga bisa mempercepat proses pencarian, besok juga akan datang bantuan dari Korea Selatan,” paparnya. Sekadar diketahui, beberapa negara yang membantu memang memiliki warga negara yang men­jadi penumpang dalam AirAsia. Dari Inggris tercatat ada satu orang korban, yakni Choi Chi Man, dia tercatat beker­ja di perusahaan energi di Surabaya. Sementara Singapura memiliki satu warga negara dalam manifest penumpang. Ada juga tiga warga negara Korea Selatan yakni pendeta Park Seong Beom dan istrinya Lee Kyung Hwa serta putrinya yang masih bayi, Park Yu Na. JK TETAPKAN PENCARIAN TANPA BATAS WAKTU Wakil Presiden (Wapres) RI Jusuf Kalla mendatangi keluarga korban di Posko Terminal 2 Ban­dara Internasional Juan­da kema­rin (29/12). JK “sapaan Jusuf Kalla” sempat berdialog dengan Tony sebelum masuk pintu X-ray. Tidak diketahui pasti topik yang mereka bicarakan. Tidak lebih lima menit, rombongan JK masuk ke ruang tunggu keluarga korban. Pria yang menjabat Wapres dua kali itu langsung disambut haru. Banyak yang berebut salaman dengan mantan ketua umum Partai Golkar tersebut. JK pun menyambut sambil berusaha menenangkan mereka. Dalam ruangan tertutup itu, JK menyampaikan salam dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ucapan belasungkawa disampaikan sedalam-dalamnya kepada keluarga korban. Peristiwa yang menimpa pesawat AirAsia QZ8501 adalah duka banyak orang. “Kami berharap semua keluarga yang ditinggalkan tetap sabar,” tuturnya. JK meyakinkan keluarga korban bahwa pencarian terus berlangsung. Saat ini tim sudah bergerak di lapangan. Tim dari luar negeri juga sudah bergabung dengan Basarnas, TNI, dan Polri. Harapannya, secepatnya pesawat yang ditumpangi 155 penumpang itu ditemukan. JK yang didampingi Mufidah Kalla juga meminta masyarakat percaya kepada tim yang bergerak di lapangan. Pemerintah mengerahkan semua tenaganya untuk menemukan pesawat tersebut. Tidak ada batasan waktu pencarian. Targetnya harus ketemu. “Sampai kapan pun. Tapi, kami harap secepatnya,” ujar JK. JK mengungkapkan, batas waktu pencarian pesawat tidak bisa ditentukan. “Pemerintah tidak akan pernah putus asa dalam mencari keberadaan AirAsia QZ8501 dan tak akan berikan batas waktu sampai kapan pun itu,” tegasnya. (bil/gun/mia/riq/c9/kim)

Tags :
Kategori :

Terkait