Rekonstruksi, Umar Patek Tampil Mesra

Kamis 03-11-2011,03:25 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

JAKARTA - Fakta terkait bom Bali I kembali terungkap saat Datasemen Khusus Antiteror 88 Mabes Polri, menggelar rekonstruksi. Kali ini, rekonstruksi dilakukan di Jalan Surilang, No 29 RT/05 RW/12, Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Kabarnya, rumah itu digunakan Umar Patek menginap pasca bom meledak. Dalam rekonstruksi yang digelar saat hujan deras pukul 11.30 itu, tidak hanya menghadirkan Umar Patek. Dengan mobil iring-iringan, Densus 88 juga mendatangkan istri Umar, Ruqayyah binti Husen Luceno, yang mengenakan burqa hitam. Kontras dengan baju tahanan oranye yang dikenakan suaminya. Begitu turun dari mobil, rekonstruksi langsung digelar. Tampak Umar menuju rumah seorang warga bernama Muksin (51) melalui gang kecil dan dikawal polisi bersenjata. Di rumah tersebut, adegan dilakukan di depan teras, Umar Patek dan istrinya hanya ditemui Rostiati (46) istri Muksin. Pemandangan unik terlihat saat adegan itu diperagakan. Saat rekonstruksi yang berlang­sung kurang dari sejam itu berakhir, seorang anggota bergegas mengambil payung. Belum sempat payung tersebut mema­yungi Ruqayyah, Umar patek langsung merebut payung, lantas dia gunakan untuk melindungi istrinya dari hujan. Seperti pamer kemesraan, dia lantas merangkul bahu kanan istrinya. Wajah Umar Patek terlihat sumringah meski hujan terus mengguyur dengan derasnya. Dia tertawa lepas saat ada anggota yang berkelar kepada dia dan istrinya. “Wah, takut banget istrinya diambil orang, pak,” ujar anggota. Agus, kerabat Rostiati yang tinggal di rumah tersebut mengatakan, jika Muksin tidak ada di tempat. Sebab, bapak tiga anak itu disebutnya sedang bekerja. Namun, disinggung kenapa Umar Patek sampai mengenal Muksin dan bagaimana hubungan keduanya, Agus langsung tutup mulut. “Saya hanya kenal di pengajian. Tidak ada komentar lainnya,” katanya. Namun, salah satu anggota Densus 88 Mabes Polri yang tidak mau disebut namanya menduga Muksin punya hubungan istimewa dengan Umar Patek. Sebab, teroris yang ditangkap di Pakistan itu diduga menginap di sana selama dua bulan.(dim)

Tags :
Kategori :

Terkait