DPRD Semprot Tim Manajer Porda

Rabu 31-12-2014,09:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON – Penyerahan bonus atlet peraih medali Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jabar XII/2014 yang dilakukan kontingen Kabupaten Cirebon, Senin (29/12) sepertinya tak masuk akal. Akibatnya, penyerahan yang seharusnya menjadi pelecut motivasi justru menyisakan masalah. Sejumlah atlet kecewa karena bonus dicicil. Bonus yang dicairkan juga cuma 60 persen dari total anggaran sebesar Rp1,8 miliar. Karut-marut pembagian bonus ini memang sudah diprediksi sejak awal. Tim Manajer Kontingen Kabupaten Cirebon yang dipimpin Wakil Bupati Cirebon H Tasyia Soemadi Al Gotas sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp1,4 miliar untuk bonus jauh sebelum porda digulirkan, November lalu. Ketika itu Tim Manajer sudah menyetujui bonus untuk peraih emas sebesar Rp100 juta. Hal itu sempat menjadi bahan pembicaraan di kalangan pengurus cabang olahraga (cabor). Cabor pun merasa aneh karena alokasi anggaran untuk bonus ditetapkan sebelum porda digelar dan jumlah medali yang diperoleh belum diketahui. Karena anggaran bonus dialokasikan sejak awal kegiatan itulah, Tim Manajer Kontingen Kabupaten Cirebon tidak memiliki anggaran untuk memaksimalkan program pembinaan. Kini, setelah porda usai, Tim Manajer masih saja kekurangan anggaran untuk memenuhi kewajibannya. Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum KONI Kabupaten Cirebon, H M Anwar Asmali sempat menyesali mekanisme penetapan bonus porda itu ketika menggelar rapat koordinasi (rakor) KONI, 11 Desember lalu. Ketika itu, Anwar mengakui jika mekanisme pengalokasian anggaran bonus itu menimbulkan masalah. “Jumlah anggaran yang dialokasikan tidak cukup karena jumlah medali yang diperoleh melebihi perkiraan,” ujarnaya ketika itu. Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon, Bejo Kasiyono angkat bicara terkait bonus atlet yang dicicil. Menurut dia, sejak awal perencanaan, keberangkatan kontingen Kabupaten Cirebon ke porda memang sudah diwarnai banyak persoalan. “Anggaran yang dialokasikan untuk persiapan porda memang terbatas. Sehingga, ada kekuranagan saat pembagian bonus. Oleh karena itu, pemerintah harus bertanggung jawab memenuhi kekuarangan anggaran itu di APBD 2015,” semprotnya. Bejo memastikan, Komisi IV akan melakukan evaluasi terkait pelaksanaan porda. Baik dari segi prestasi maupun administrasi. “Dari segi prestasi, kita tahu bahwa tahun ini sudah meningkat dibandingkan Porda 2010. Tetapi, di luar persoalan prestasi, Tim Manajer harus tertib administrasi,” kritiknya. H Tasyia Soemadi Al Gotas yang dihubungi tadi malam berjanji akan mencairkan bonus secepatnya. Menurutnya, pajak dari seluruh bonus peraih medali akan ditanggung pemerintah. “Januari 2015 bonus sudah bisa dicairkan. Soal pajak, saya sudah memanggil kepala dinasnya (Disbudparpora, red) untuk menyelesaikan soal pajak tersebut,” ungkapnya. (ttr)

Tags :
Kategori :

Terkait