Pembukaan Pergamanas Berlangsung Semarak

Jumat 09-01-2015,09:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON – Ribuan peserta putra-putri pramuka membanjiri lapangan Ponpok Pesantren Khas Kempek, Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon, dalam pembukaan Perkemahan penggalang Maarif Nasional (Pergamanas) 2015, kemarin (8/1). Pergamanas tersebut rencananya akan dibuka langsung Wakil Presiden Jusuf Kalla. Namun karena wapres tidak bisa hadir, sehingga digantikan Menteri Agama, Lukman Hakim Syaefudin. Pergamanas merupakan kegiatan yang digelar Pengurus Besar Nadhatul Ulama untuk mengumpulkan seluruh pelajar se-Indonesia dalam bentuk perkemahan. Sedikitnya 4.000 peserta kemah dari 26 provinsi hadir pada kegiatan yang digelar mulai 7-12 Januari 2015 tersebut. Kegiatan perkemahan nasional tersebut membekali para peserta dengan berbagai kegiatan. Tujuannya untuk meningkatkan nilai keagamaan, mencintai tanah air, serta setia terhadap sesama putra-putri bangsa Indonesia. Ribuan peserta putra putri ini datang dari kontingen berbagai daerah seperti Papua Barat, Kalimantan dan lainnya. Terlihat ribuan peserta bersuka ria dengan sesama peserta lainnya mengikuti upacara pembukaan. Mesekipun dari berbeda suku, mereka berkedudukan yang sama. Setelah mengikuti kegiatan pembukaan, para peserta kembali ke tenda perkemahan masing-masing. Antusias peserta terlihat saat mereka berjalan kaki dengan menyeruakan yel-yel kebanggaan regunya masing-masing. Selain menteri agama, sejumlah pejabat pemerintah pusat serta daerah hadir dalam Pergamanas. Di antaranya Menteri Pemuda dan Olah Raga Imam Nahrawi, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Ketua PBNU Said Aqil Siradj, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, Bupati Cirebon Sunjaya Purwadisastra serta perwakilan dari Pimpinan DPRD Kabupaten Cirebon, Yuningsih. Dalam pidatonya Mentri Agama Lukman Hakim Syaefudin mengatakan, kegiatan Perkemahan Penggalang Maarif Nasional (Pergamanas) tersebut, bertujuan untuk menyatukan keutuhan umat beragama melalui gerakan pramuka. Hal itu merupakan langkah yang tepat. Menurutnya, Indonesia merupkan negara dengan gerakan pramuka terbesar di dunia. Bahkan menurutnya Indonesia memilik 17 juta anggota pramuka dari tingkat sekolah Dasar (SD) hingga menengah. Oleh karena itu, bangsa Indonesia bangga dengan gerakan pramuka yang masih memiliki semangat yang tinggi. ”Dalam dasa sila pramuka terdapat unsur ketuhanan yang dijunjung tinggi, maka agama sangat kuat dalam gerakan Pramuka di Indonesia. Selain itu, negara juga telah menguatkan gerakan pramuka dalam Undang-undang Nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka. UU itu menjadi dasar hukum yang kuat dan mengikat bagi seluruh bangsa untuk terlibat dalam gerakan Pramuka,” tuturnya dia di hadapan ribuan peserta Pergamanas. Sementara itu, Ketua PBNU Said Aqil Siradj menyebutkan riwayat keteladanan pendiri NU, KH Hasyim Ashari. Menurutnya, di tengah ketekunan menggali ajaran agama dan menyiarkannya, Hasyim selalu menyeimbangkan keagamaan dan nasionalisme. Karena itu menurutnya, Indonesia aman dari perpecahan. ”Beliau (Hasyim, red) selalu berpesan semangat Islam dan nasionalis. Afghanistan 99% Islam, ada Suni, Syiah tapi tetap berperang berkepanjangan. Mereka karena memiliki ilmu tapi tidak memiliki kepedulian nasionalisme. Tidak memiliki komitmen semangat nasionalisme. Begitu pula yang melanda Irak, maka penguatan keagamaan dan nasionalisme seperti ini penting,” ujarnya. (arn)

Tags :
Kategori :

Terkait