PENYANYI Inul Daratista meradang. Dia tidak rela, bisnis karaokenya ditutup hanya karena ulah oknum yang sengaja membawa perempuan dan minuman keras ke karaoke miliknya, kawasan Tangerang Selatan.
”Keinginan saya sedikit saja. Kalau bisa, pemerintah daerah di zaman modern ini jangan bikin suasana kacau. Segala macam proses usaha selalu sulit dan dipermasalahkan. Apa lagi jalurnya benar dibikin jadi nggak bener,” sindir Inul di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, kemarin.
Sadar seringkali menjadi kambing hitam, Inul pun melawan. Penyanyi asal Pasuruan, Jawa Timur itu berjuang untuk mencari kebenaran dari kasusnya itu. ”Karena aku bener ya aku maju terus,” tegasnya.
Salah satunya mencari oknum yang telah menjebak usahanya itu. Dia pun telah bekerjasama dengan pihak kepolisian dan pengacara untuk mengusut secara tuntas kebenaran yang terjadi di areal family karaoke-nya itu. ”Ini mencari. Ada tindakan kepolisian dan pengacara saya. Mereka juga sedang mencari tahu masalah ini,” tegas Inul yang mengandeng Hotman Paris dalam mengusut kasus tersebut.
Penyidikan tersebut, bukan karena untung rugi akan usaha yang dijalaninya. Namun lebih mencari pembenaran. Dan ini, pun menurutnya bisa menjadi contoh bagi karyawan karaoke-nya lainya.
”Rugi pasti, karyawan saya sekarang nggak kerja, dan off gaji. Buat saya ini pelajaran dan buat pelajaran bagi karyawan saya juga. Dibilang saya nggak punya izin, padahal saya sudah mengajukan izin bulan Juni. Tapi alasannya ada perubahan UUD dan UUD HO. Tapi saya tekankan saya bukan orang tak patuh hukum dan saya punya izin,” bebernya.
Inul pun merasa miris dengan proses perizinan di Kota Tangsel yang terkesan berbelit-belit. Padahal di beberapa kota lain di Indonesia banyak yang mendukung usahanya itu. ”Saya rasa dipersulit sampai sekarang ini. Dan sangat dipersulit. Sebenarnya di daerah lain nggak dipersulit. Di mana-mana mudah. Di Banjarmasin salah satunya, nggak ada di persulit dan pemdanya bagus-bagus,” sindirnya. (ash)