Alan Tidak Sekolah Sejak Tujuh Bulan

Sabtu 17-01-2015,09:00 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

KUNINGAN -  Alan Fadhlan (15), siswa kelas 9 SMPN 3 Kuningan yang tinggal di Jalan Ramajaksa RT 6/RW 2 Kelurahan Winduherang, Kecamatan Cigugur tarpaksa tidak bisa sekolah selama tujuh bulan. Pasalnya, anak pertama dari dua bersaudara pasangan Suhardi Apandi (43) dan Emah (34) itu menderita tomur ganas pada bagian kaki sebelah kanan. Akibat tumor itu, Alan tidak bisa berjalan dan kakinya selalu terasa sakit. Kedua orang tuanya selama ini sudah berusaha mengobati Alan baik secara alternatif maupun medis. Namun, ternyata untuk mengobati tumor ganas harus dilakukan kemotrapi sebanyak tujuh kali. Untuk mengobati penyakit anaknya, orang tua Alan menggunakan BPJS Kesehatan. Namun, karena pengobatan harus dilakukan di RS Hasan Sadikin Bandung, maka terkedala biaya. Sebab, ketika dilakukan kemo pertama kali, dana yang dihabiskan mencapai Rp1 juta. Bagi Suhardi, dana tersebut sangat berat karena dia hanya buruh bangunan. Jalan satu-satunya adalah bantuan dari dermawan dan pihak pemerintah Kuningan. “Kami terkendal oleh ongkos menuju ke Bandung. Untuk pengobatan sendiri gratis karena ada BPJS. Alan sendiri minimal harus melakukan kemotrapi sebanyak enam kali,” ucap Suhardi kepada Radar, Jumat malam (16/1). Suhardi menyebutkan, awalnya anaknya diketahui mengidap tumor ganas atau dalam istilah medis  dikenal sebagai osteosarcoma pada Juli 2014. Ketika itu, di bagian kaki ada benjolan. Diterangkannya, benjolan itu ternyata kerap menimbulkan sakit dan bengkak. Alan pun dicoba diurut, namun ternyata tidak kunjung sembuh. Dan akhirnya dibawa ke RSUD 45 Kuningan. Setelah dilakukan penelitian, kata dia, dokter memvonis tumor ganas dan mengharuskan Alan di bawa ke Bandung. Dan oleh pihak RS Hasan Sadikin langsung dilakukan kemotrapi. “Sebagai orang tua, saya ingin Alan cepat sembuh agar bisa sekolah dan bisa hidup normal seperti orang lain. Mudah-mudahan ada jalan,” ucap dia. Disebutkan, kemarin sudah dilakukan sekali kemoterapi dan masih ada enam kali kemo. Dua kali lagi kemo sebelum di operasi. Setelah itu operasi kemudian setelah di operasi ada lagi kemo sebanyak tiga kali. Dalam kesempatan itu, Suhardi mengucapkan terima kasih kepada GKK (Gerakan Komunitas Kuningan) dan Karangtaruna Winduherang yang mau membantu dengan cara penggalangan dana. “Mudah-mudahan dengan banyak membantu Alan bisa kembali sehat,” ungkapnya. Mengnai sekolah Alan terpaksa dilakukan di rumah. Belum lama ini juga pihak sekolah datang ke rumah Alan untuk ujian. Bagi  dia, dengan waktu ujian tinggal tiga bulan tentu Alan harus sembuh agar bisa mengikuti terutama proses belajar. Sebab, belajar di rumah tentu tidak efektif. (mus)

Tags :
Kategori :

Terkait