Bob Sadino Berpulang

Selasa 20-01-2015,09:30 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

JAKARTA- Salah satu tokoh yang menjadi teladan dan sumber motivasi pengusaha, Bambang Mustari Sadino atau yang akrab disapa Bob Sadino tutup usia pukul 18.05 WIB kemarin petang (19/1). Bob meninggal dunia di usia 81 tahun setelah menjalani perawatan selama dua minggu di Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI), Jakarta Selatan (Jaksel). Berpulangnya pengusaha nyentrik karena gemar mengenakan celana pendek tersebut membawa kesedihan bagi kerabat yang ditinggalkan dan seluruh pengusaha di Indonesia. “Kami keluarga berduka, semoga amal beliau diterima di sisi Allah,” ucap keponakan almarhum, Ira Pulungan, di rumah duka, Jalan Cirendeu Raya nomor 2121, Lebak Bulus, Jaksel, tempat jenazah Bob disemayamkan. Pengusaha yang sering menjadi narasumber forum kewirausahaan tersebut meninggalkan dua orang putri dan empat orang cucu. Sementara istrinya, Soelami Soejoed telah meninggal dunia terlebih dahulu tahun lalu. Di mata Ira, Bob merupakan sosok yang sangat dekat dengan keluarga. “Kami merasa sangat kehilangan,” tuturnya. Sementara itu, dokter yang juga enterpreneur sahabat dekat Bob Sadino, Dr Irzan Nurman mengungkapkan, kondisi kesehatan Bob Sadino drop sejak istrinya meninggal. Om Bob, sapaan akrab Bob Sadino, meninggal dunia akibat infeksi saluran pernapasan kronis yang dideritanya. “Beliau menderita infeksi saluran pernapasan kronis dengan intake yang buruk. Usia tuanya pun juga sangat memengaruhi,” jelas Dr Irzan Nurman tentang kondisi sahabatnya yang kelahiran Lampung, 9 Maret 1939 itu. Saat dikonfirmasi ke pihak Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta, staf Humas, Hestia Amriyani membenarkan bahwa Bob Sadino meninggal dunia Senin sore pada pukul 18:05 WIB. Menurut rencana, hari ini, jenazah Bob akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut Jaksel selepas Salat Dzuhur. Bob yang lahir pada 9 Maret 1933 di Tanjung Karang, Lampung, dikenal sebagai tokoh entre­preneurship kawakan Indonesia. Bisnisnya banyak bergerak di bidang pangan dan peternakan, dengan jaringan usaha Kemfood dan Kemchick. Di kalangan orang dekat, Om Bob selalu percaya diri dengan gaya yang dia sukai. Bahkan, om Bob tercatat sebagai satu-satunya pengusaha yang tak sungkan menerima Presiden Soeharto, penguasa pada zaman Orde Baru, dengan hanya mengenakan celana pendek kesayangannya. Saat orang tuanya meninggal, Bob mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya karena saudara kandungnya yang lain sudah dianggap hidup mapan. Bob sempat “terdampar” di Belanda selama lebih kurang 9 tahun dan bekerja di perusahaan pelayaran nasional Djakarta Lylod yang memiliki kantor di kota Amsterdam, Belanda, dan Hamburg, Jerman. Setelah itu, Bob keluar dari perusahaan dan memasuki bisnis sewa mobil. Mobil yang dia sewakan adalah Mercedes miliknya sendiri, dan dia sendiri yang menjadi sopirnya. Dalam perjalanannya, Bob mengalami kecelakaan dan mobil yang dia punyai pun rusak. Bob kemu­dian banting setir menjadi kuli ba­ngunan dengan upah harian. Saat itu, dia juga mulai tertarik mengembangkan usaha peternakan ayam. Bob menjadi orang pertama yang mengenalkan ayam negeri beserta telurnya ke Indonesia. Seiring berjalannya waktu, telur ayam negeri mulai dikenal sehingga bisnis Bob semakin berkembang. Bob Sadino juga memasuki bisnis sayuran dan penjualan makanan. Sukses Bob berwirausaha membuatnya cukup “laris” men­jadi pembicara untuk mem­beri motivasi kepada pebisnis pemula. Bob selalu mengatakan, semakin banyaknya minat generasi muda untuk berwirausaha, maka negara semakin sejahtera. Semua telah dibuktikan oleh Bob, entrepreneur sukses yang memulai usahanya benar-benar dari bawah. (dod/kim)

Tags :
Kategori :

Terkait