PASANGAN suami istri Cynthia Lamusu dan Surya Saputra kembali dipertemukan dalam sebuah film. Keduanya bakal beradu akting dalam film bergenre religi Ayat-ayat Adinda sebagai pasangan suami istri. Sejak membintangi film drama Arisan II, keduanya tidak lagi menghiasi layar kaca. Beragam kegiatan di dunia akting mereka kurangi.
Jika Cynthia menghabiskan hari-harinya bersama B3. Beda halnya dengan Surya Saputra yang sibuk berbisnis. “Kita nggak mengurangi, mungkin waktunya saja yang nggak cocok,” ujar Cynthia ditemui di Hotel Alia, Cikini, Jakarta Pusat, kemarin.
Beberapa tawaran sempat menghampirinya, tapi karena tidak sesuai schedule maka dibatalkan. “Awalnya aku suka di bidang seni, awal 2008 aku main film, mencoba beberapa musikal, teater. Kalau enak mana kenikmatannya beda-beda. Sekarang jadi ketagihan,” katanya.
Hanya saja, Cynthia membatasi aktivitasnya di luar. Dia tetap menempatkan diri sebagai seorang istri. “Ya aku juga tahu diri, nggak harus seperti dulu,” katanya.
Kembalinya dia ke dunia peran juga karena mendapat dukungan dari sang suami. Apalagi, di film itu mereka akan tampil sebagai pasangan suami istri. “Itu keuntungan untuk saya, jadi gurunya nggak jauh-jauh, ini reading-nya di rumah. Sebelumnya pengalaman saya di bidang reading, teater, dan musikal, itu semua sudah melewati dengan proses mentor saya satu ini (suami). Dia banyak kasih masukan,” ujarnya lantas tertawa.
Apalagi, sejak Widi melahirkan, aktivitas B3 memang berkurang. “B3 alhamdulillah lagi cuti sementara, karena Widi lagi menunggu saat-saat melahirkan. Jadi aku punya waktu untuk ambil proyek ini,” terangnya.
Lewat film ini pula, dia menjadikan aktivitas itu untuk menjaga kekompakan dengan sang suami. “Kita syukurin kami berdua di bidang seni, kami komitmen dari tahun 2008. Terjun ke dunia seni selain nyanyi, jadi alhamdulillah ketika ada penawaran. Kemarin-kemarin memang ada tapi secara waktu nggak ketemu, tapi ini pertama kali rezeki dan jodohnya, pecah telur juga. Bonusnya, kita bisa bareng,” paparnya.
Lebih lanjut, kata Cynthia, meski perannya kali ini menjadi pasangan suami istri, namun karakter yang disuguhkan pastinya berbeda. Sebab dalam film tersebut, alur cerita dikemas sedemikian rupa oleh sutradara dan penulis cerita. “Peran di film ini berbeda, tak seperti keseharian kami berdua,” terangnya.
Film ini lanjut dia, mengisahkan perbedaan pendapat dalam membesarkan anak. Dan perbedaan inilah beragam konflik muncul. Namun dari perbedaan tersebut diangkat esensi cerita yaitu cinta keluarga. “Disini berbeda paham dengan paham orang lain. Film ini tentang perbedaan, yang tidak disukai orang lain. Endingnya ada pelajaran yang didapat, bahwa perbedaan itu jangan dimusuhin. Kita punya jalan masing-masing. Esensinya adalah cinta,” terangnya. (kar)