Nyawa Korban Longsor Terancam

Kamis 22-01-2015,09:00 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

Hari Ini BPBD Bakal Turunkan Alat Berat KUNINGAN – Ruas jalan di Dusun Cisampih, Desa Cipakem, Kecamatan Maleber yang terkena tanah longsor memang sudah bisa dilewati. Namun karena tanah yang menutup jalan tersebut panjangnya 20 meter, maka proses pembersihan sisa tanah belum beres dilakukan semuanya hingga kemarin (21/1). Untuk itu, hari ini (22/1) pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) akan menurjunkan alat berat berupa beko dan loder. Dengan alat berat ini diharapkan proses pembersihan tanah longsor berjalan cepat. “Sudah beres dibersihkan tadi sore. Sekarang bisa dilewati, tapi jalan masih licin sehingga masih berbahaya bagi pengendara. Longsor yang terjadi di tiga titik ini memang sangat parah sehingga penanganannya harus terus dilajutkan,” ucap Kepala Pelaksana BPBD Kuningan, Agus Mauludin SE kepada Radar, kemarin. Dikatakannya, untuk membersihkan tanah longsor, selain petugas BPBD, yang ikut membantu adalah warga sekitar, anggota TNI dan Polri. Bahkan wakil bupati, kapolres, koramil dan anggota DPRD langsung turun ke lapangan untuk memantau langsung. Agus menyebut, akibat hujan yang terus menerus terjadi di Kuningan, dalam dua hari ini terjadi dua longsor di Cipakem dan Desa Jagara, Kecamatan Darma. Kemudian, juga terjadi banjir bandang yang mengakibatkan jembatan di Kecamatan Cibibing yang menghubungkan Desa Sukaharja-Sindang Jawa miring dan nyaris roboh. Sementara itu, tanah langsor yang terjadi di Desa Jagara menyebabkan fondasi rumah Suparman (70), warga Dusun Cinangsi RT 05/02 terseret longsor. Panjang tanah yang longsor adalah 10 meter dengan ketinggian 5 meter. Untuk sementara waktu, sebelum dilakukan penanganan lebih lanjut, lokasi ditutup oleh terpal. Cara ini agar ketika hujan, air tidak mengalir ke fondasi. Penyebab longsor sendiri karena fondasi tidak bisa menahan rembesan air akibat hujan deras. “Kami tentu meminta bantuan agar rumah Pak Suparman tidak terkena musibah longsor lagi. Sebab, apabila tidak ada penanganan segera, khawatir bakal lebih parah. Kejadian ini merupakan kali kedua dimana sebelumnya terjadi longsor namun tidak parah,” ucap Kades Jagara, Umar Hidayat. Bukan hanya rumah Suparman, rumah warga sekitar longsor juga terancam jiwanya. Itu karena posisi rumah berada di atas tebing. Ketika satu rumah fondasinya longsor, maka yang lain juga bisa terjadi. Dari Pantauan Radar, warga sekitar dengan dibantu petugas dari BPBD Kuningan, TNI, dan Polri, bahu membahu menangani longsor. Bantuan juga datang dari BPBD dan Dinsosnaker Kuningan. Sementara itu, terpal biru sepanjang 10 meter sengaja ditutup agar air hujan tidak membasahi fondasi. Suparman sendiri masih mendiami rumah tersebut karena yang longsor adalah fondasinya. (mus)

Tags :
Kategori :

Terkait