Diperiksa KPK terkait dengan Budi Mulya
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menelusuri dana talangan (bailout) Bank Century senilai Rp 6,7 triliun. Kemarin (15/11), instansi pimpinan Busyro Muqaddas itu memeriksa mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (DGS BI) Miranda Swaray Goeltom. Yang dikejar KPK adalah keterkaitan antara Miranda dengan Budi Mulya semasa menjadi deputi gubernur BI.
Seperti biasa, Miranda yang saat itu mendatangi gedung KPK sekitar pukul 10.15 tampil dengan rambut berwarna. Kali ini, rambutnya disemir ungu dipadu terusan berwarna cokelat. Sejak turun dari mobilnya, Toyota Crown, Miranda yang datang bersama temannya itu memilih untuk bungkam.
Sekitar lima jam sosialita kelahiran Jakarta 19 juni 1949 itu diperiksa oleh penyidik KPK. Tidak banyak informasi yang bisa diketahui wartawan saat itu, kecuali kehadiran Miranda adalah kali pertama untuk kasus Bank Century. Sebelumnya, dia memang pernah diperiksa KPK, namun untuk kasus cek pelawat.
Kabag Pemberitaan KPK Priharsa Nugraha mengatakan, Miranda dihadirkan untuk penyelidikan kasus Bank Century, bukan yang lain. Yang pasti, penyelidikan itu untuk menindaklanjuti pemeriksaan sebelumnya yang telah memanggil Budi Mulya. ”Dimintai keterangan untuk penyelidikan Century,” ujarnya.
KPK tampaknya mulai menggenjot intensitas penelusuran dana bailout tersebut. Maklum, banyak yang menyuarakan suara sumbang terhadap instansi yang bermarkas di Jalan HR Rasuna Said itu. Salah satunya, tudingan bahwa lamban menangani kasus Rp 6,7 triliun itu.
Begitu selesai pemeriksaan, Miranda juga masih pelit bicara. Berbagai pertanyaan wartawan banyak yang diacuhkan dengan hanya memberi senyum. Miranda mencoba untuk berjalan dan mengatakan jika dicecar mengenai Budi Mulya. ”Tapi saya tidak tahu banyak karena sudah tidak di BI lagi,” katanya.
Bagaimana dengan fasilitas pinjaman jangka pendek (FPJP) yang diduga menjadi salah satu pangkal keluarnya bailout? Guru besar FE UI itu juga mengelak. Dia mengatakan FPJP tidak disinggung sama sekali dalam pemeriksaan tersebut.
Hanya pernyataan itu yang diberikan oleh Miranda. Kenapa pemeriksaannya mencapai lima jam tidak banyak dia ungkap. Dia hanya mencoba menerobos kerumunan wartawan dengan memberikan senyum. Setelah itu, dia lantas pergi dari KPK menggunakan mobil Toyota Crown warna hitam.
Sementara itu, Jubir KPK Johan Budi mengatakan, pihaknya menyeriusi kasus Century. Dia mencoba membuktikan dengan menyebut bahwa selama ini sudah banyak melakukan pemeriksaan. Namun, dia berdalih banyak sosok yang tidak ketahui sehingga lolos dari pemberitaan. ”Mereka dari dalam BI maupun luar BI,” terangnya.
Khusus untuk Miranda, Johan mengatakan salah satu bahan pemeriksaan adalah FPJP. Dia dipanggil dengan kapasitasnya saat bailout cair sebagai deputi BI. Disinggung apakah dua nama besar yakni Wapres Boediono dan mantan Menkeu Sri Mulyani akan dipanggil, Johan mengatakan belum ada agenda untuk itu.
Meski demikian, dia kembali meyakinkan bahwa belum dipanggilnya dua nama itu bukan berarti KPK tidak serius. Apalagi, kata Johan, khusus untuk kasus Century pihaknya menurunkan 20 orang. ”Biasanya hanya empat atau lima orang. Justru kami serius menyelesaikan kasus ini,” tegasnya. (dim/kuh/agm)