Kuningan Terancam Krisis Air

Senin 16-02-2015,09:00 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

97 Titik Sumber Mata Air Mendadak Hilang KUNINGAN - Meski gencar dilakukan penghijauan, Kabupaten Kuningan ternyata sudah kehilangan cukup banyak sumber mata air. Dari data, tercatat 620 sumber mata air tahun 2012 berkurang menjadi 523 sumber mata air. Atau hilang 97 mata air. “Betul ada pengurangan. Dulu dari data Bappeda, mata air kita mencapai 620 titik, tapi sekarang tercatat ada 523 titik,” kata Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Pertambangan (DSDAP) Kuningan, H Amirudin MSi, Minggu (15/2). Amirudin mengaku belum mengetahui pasti alasan terjadi pengurangan jumlah sumber mata air di Kabupaten Kuningan itu. Sebab, data tersebut merupakan data tiga tahun lalu. Menurut dia, diperlukan penelitian lebih jauh kaitan dengan pengurangan jumlah titik mata air. Sebab, Kuningan terkenal kaya dengan sumber mata air. Terlebih, Kuningan juga menjadi pemasok air bersih bagi kabupaten/kota tetangga. “Harus dilakukan penelitan lebih mendalam, kenapa mata air kita berkurang. Kita baru tahu dari data. Ini pun data dua sampai tiga tahun lalu,” katanya. Untuk penelitian hal tersebut, tentu dibutuhkan anggaran cukup besar. Dinas SDAP mengaku pernah mengajukan anggaran untuk penelitian berkurangnya jumlah mata air, tetapi belum pernah direalisasi melalui persetujuan dewan. Untuk itu, dia berharap tahun 2015 pihaknya bisa mendapat anggaran agar penyebab berkurangnya jumlah mata air bisa diketahui pasti. Sekaligus bisa mengantisipasi seluruh potensi mata air yang masih ada dengan baik. “Semoga tahun 2015 kita bisa melakukan penelitian lebih jauh soal itu (pengurangan jumlah mata air, red),” harap mantan kepala Inspektorat itu. Selain jumlah titik mata air tersisa, Amirudin juga membeberkan jumlah potensi air baku di Kabupaten Kuningan. Pada debit minimum, air hanya mencapai 12.471 liter per detik. Dalam kondisi normal mencapai 13.806 liter per detik. Adapun dalam kondisi maksimum, terutama musim hujan mencapai 16.552 liter per detik. Potensi air tersebut digunakan untuk irigasi 9.785 liter per detik, untuk industri 317 liter perd detik, untuk air bersih 2.390 liter per detik, kolam ikan 1.167 liter per detik, dan MCK 113 liter per detik. Selain itu, Kabupaten Kuningan juga memiliki embung dan setu dengan jumlah mencapai 113 titik. Setu dan embung tersebut mampu menampung air hingga 29.358.244 meter kubik. “Semua data itu dari UPTD. Caranya juga masih hitung-hitungan secara manual. Jadi memang masih perlu diuji ulang,” kata Amirudin. Terkait dengan jumlah air tanah yang masih laik konsumsi di Kabupaten Kuningan, Amirudin mengaku tidak memiliki data tersebut. Dia pun menyebut, PDAM yang memiliki data tersebut karena berkaitan dengan air bersih. “Kalau kita hanya punya data air baku, kalau air bersih laik konsumsi ada di PDAM,” pungkasnya. (tat)

Tags :
Kategori :

Terkait