Debat Cabup-Cawabup Mirip Cerdas Cermat

Selasa 03-08-2010,23:56 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

INDRAMAYU-Acara Debat Kandidat Calon Bupati dan Wakil Bupati Indramayu 2010-2015 yang berlangsung di Aula Unwir, Senin (2/8) malam, mendapat sambutan antusias dari masyarakat. Enam pasangan cabup semuanya hadir, yaitu H Api Karpi-H Rawita, Drs H Mulyono Martono MM-Handaru Wijaya Kusumah ST, H Gorry Sanuri-Ruslandi, Hj Anna Sophana-Drs H Supendi MSi, Toto Sucartono SE-H Kasan Basari, dan H Uryanto Hadi SH SE-H Abas Abdul Djalil SAg MSi. Semula,  acara yang dimoderatori Murip Yahya MPd dan menghadirkan tiga orang panelis, yakni DR Tohidin MP (Rektor Unwir), Drs Aan Juhana Sendjaya MPd, dan DR Ujang Suratno SH ini diharapkan akan berlangsung seru dan menarik. Antar kandidat diprediksi bisa saling berdebat. Namun konsep acara ini justru mirip cerdas cermat. Panelis secara bergantian memberikan satu pertanyaan, lalu dijawab secara bergantian oleh masing-masing pasangan calon. Jawabannya tepat atau tidak, bahkan ngawur sekalipun tidak masalah. Karena tidak ada yang meralat atau mendebat. Namun undangan sedikit terhibur dengan cabup H Api Karpi yang selalu berapi-api dalam menjawab pertanyaan, dengan jawaban yang sederhana, lugas dan khas. Pertanyaan yang diberikan kepada kandidat cabup juga sangat mendasar, yaitu menyangkut IPM (Indeks Pembangunan Manusia) beserta indikatornya seperti pendidikan dan ekonomi (daya beli). Sebelum menjawab pertanyaan, masing-masing pasangan cabup diberikan kesempatan untuk menyampaikan visi misi mereka. Panelis pertama, DR Tohidin MP memberikan pertanyaan tentang capaian IPM Indramayu yang berhasil naik 1,6 digit, dan berapa target IPM apabila terpilih sebagai bupati nanti. Ternyata lima kandidat menilai kalau capaian ini masih jauh dari harapan, dan hanya pasangan Anna Sophanah-Supendi yang menilai kalau prestasi ini sudah luar biasa. Bahkan menurut Anna, kenaikan 1,6 digit ini merupakan yang tertinggi dibandingkan daerah lain di Jawa Barat. Mulyono Martono justru prihatin dengan posisi IPM Indramayu yang menurutnya masih berada di posisi bawah. Begitu juga Uryanto Hadi dan Toto Sucartono, mereka menilai kalau IPM Indramayu masih kalah dibandingkan daerah lain, sehingga perlu untuk terus digenjot. Sementara Gorry Sanuri berpendapat, rendahnya IPM Indramayu adalah karena masyarakat kurang cerdas. Sedangkan Api Karpi berpendapat, yang terlebih dahulu diutamakan adalah membuat masyarakat sehat (waras).  (oet)

Tags :
Kategori :

Terkait