Warga Kaget Harga BBM Naik Lagi, Elpiji 12 Kg dan Pertamax Ikut-ikutan Naik JAKARTA- Harga minyak dunia yang mulai rebound setelah anjlok dalam beberapa bulan tidak hanya membuat harga Premium naik Rp200. Produk bahan bakar lainnya seperti Pertamax, dan Pertamax Plus ikut diberi label harga baru. Begitu juga dengan elpiji 12 kg, naik sampai Rp5 ribu per tabung. Harga baru untuk BBM dan elpiji ini tentu mengagetkan warga. Seperti disampaikan Runasih (43), warga Kesambi, Kota Cirebon. Dia mengaku belum mengetahui harga BBM naik lagi. “Naiknya berapa sih? Saya nggak tahu,” ujarnya. Runasih mengaku, kenaikan harga BBM ini dikhawatirkan akan berdampak pada naiknya harga beberapa kebutuhan pokok lainnya. “Kalau harga BBM naik, harga yang lainnya juga biasanya ikut naik, seperti tarif transportasi dan harga kebutuhan pokok,” ungkapnya. Runasih menuturkan, saat harga BBM dinaikkan pada 2014 lalu membuat harga-harga kebutuhan pokok juga ikut naik. Tetapi penurunan harga BBM setelahnya, justru tak diikuti dengan menurunnya harga kebutuhan pokok. “Udah naik harga ya susah turunya, apalagi kebutuhan pokok. Pak Jokowi gimana nih,” katanya. Pantauan Radar, kemarin, kondisi sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Cirebon nampak lengang, kemarin (1/3). Tak ada antrean kendaraan atas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Masyarakat pun mengaku tidak mengetahui informasi tersebut. Bambang, pengendara motor, mengaku baru mengetahui kenaikan saat mengisi BBM di SPBU. Dia sebelumnya tidak mengetahui harga premium ditetapkan naik menjadi Rp6.900. “Saya belum tahu sebelumnya, baru tahu pas ngisi bensin,” ujarnya. Edi, pengendara motor lainnya, juga mengungkapkan hal serupa. Dia bahkan menanyakan berapa harga bensin naik. Padahal dia baru saja mengisi bensin. “Emang naik ya, naik berapa, saya gak tahu tuh,” tambahnya. Setelah diberi tahu naik Rp200, ia baru merespons. Menurutnya, kenaikan itu tak terlalu berpengaruh banyak. Bambang sendiri menganggap kebijakan pemerintah menyesuaikan harga premium dengan harga minyak dunia dinilai cukup bagus. “Ya menurut saya bagus, harga bensin kita ikut harga minyak dunia,” ujarnya. Pardi (30), warga lainnya, mengaku sudah mengetahui kenaikan harga BBM. Namun, ia juga menyayangkan keputusan pemerintah yang sudah menaikkan harga BBM di awal bulan ini. “Naiknya sih emang sedikit cuma dua ratus rupiah. Tapi kalau terus terusan naik ya sama aja nambah repot kita rakyat kecil,” ujar pria yang sehari-hari bekerja sebagai kuli angkut di pasar itu. Terpisah, pengelola SPBU by pass, Kota Cirebon, Yusuf, mengatakan tepat hari Minggu 1 Maret 2015 pukul 00.00 harga premium ditetapkan naik. Menurutnya, harga premium saat ini walaupun sudah disubsidi akan tetapi, harganya tetap dikendalikan oleh pemerintah. Hal ini karena premium merupakan bahan bakar yang banyak digunakan masyarakat. Sehingga penentuan harganya tetap ditentukan pemeirntah karena menyangkut hajat hidup orang banyak. “Berbeda dengan bahan bakar pertamax dan lainnya, itu harganya ditetapkan oleh kondisi pasar, jadi misalkan malam ini naik pun tidak masalah, karen aitu sudah menjadi produk pertaminan, sedangkan premium itu harganya ditetapkan oleh pemerintah,” ujarnya. Sementara, Menteri ESDM Sudirman Said menegaskan kenaikan BBM untuk saat ini tidak bisa dihindarkan. Selain harga minyak dunia yang terus merangkak naik, dipengaruhi juga oleh lemahnya rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Posisi rupiah dalam sepekan terakhir sempat berada di kisaran Rp13 ribu per dolar. “Jadi, berpengaruh ke harga keekonomian (BBM, red),” terangnya. Dia memastikan pemerintah terus memantau pergerakan harga minyak dunia dan kurs untuk menentukan harga jual April. Namun, dia menegaskan kalau selisih harganya terlalu dekat, pemerintah cenderung tidak mengeluarkan harga baru. Lebih lanjut dia menjelaskan, solar harusnya ikut naik. Tetapi, masyarakat mengalami tekanan akibat harga elpiji yang ikut naik. Jadi, harga solar baru ditunda sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Sedangkan harga baru Premium tidak bisa ditawar. “Kami ingin membuat masyarakat paham, bahwa energi ada harganya,” katanya. Wakil Ketua Komisi VII Satya Widya Yudha mengungkapkan, perubahan harga dilakukan satu bulan sekali. Saat ini, pemerintah sudah tepat memberikan harga baru setelah mengevaluasi perubahan minyak dunia dalam sebulan terakhir. “Kenaikan Rp200 untuk Premium bukan tetap,” terangnya. Apakah itu berarti harganya bakal turun lagi? dia tidak tahu pasti. Yang jelas, harga minyak dunia memang fluktuatif. Kalau kembali anjlok, bukan tidak mungkin ada penurunan harga Premium. Itulah kenapa, dia menyebut evaluasi bulanan menjadi keharusan. Sedangkan untuk kenaikan harga elpiji 12 kg, dia juga mengkhawatirkan adanya migrasi besar-besaran ke elpiji 3 kg. Dia yakin, kenaikan yang terjadi mulai kemarin berpotensi terjadinya perpindahan konsumsi gas elpiji. “Harus ada aturan baru. Selama distribusinya terbuka, rawan migrasi,” tegasnya. (jml/mik/jpnn)
Pak Jokowi Gimana Nih?
Senin 02-03-2015,09:10 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :