TEHERAN– Melalui sebuah pemungutan suara di parlemen kemarin (27/11), Iran memutuskan untuk menurunkan hubungan level hubungan diplomatik dengan Inggris. Radio Iran melaporkan, 87 persen suara setuju memberikan respons tegas kepada London.
Langkah tersebut diambil setelah Departemen Keuangan Inggris menjatuhkan sanksi kepada bank-bank Iran karena dianggap memfasilitasi program nuklir Teheran.
Keputusan tersebut masih memerlukan ketok palu dari Dewan Garda Iran yang berwenang menyetujui sebuah peraturan baru sebelum diberlakukan.
Ketua Parlemen Ali Larijani menyatakan, legislatif tengah mengawasi setiap perilaku Inggris. “Prosesnya sudah kami mulai,” ujarnya sebagaimana dilansir media pemerintah.
Penurunan hubungan diplomasi tersebut bisa berakibat pengusiran duta besar Inggris di Teheran, Dominick Chilcott. Padahal, Chilcott baru ditunjuk untuk menduduki posisinya bulan lalu.
Departemen Luar Negeri Inggris menyesalkan keputusan parlemen Iran tersebut. Bahkan, London telah menyiapkan respons keras jika keputusan tersebut benar diberlakukan.
“Keputusan parlemen Iran mengusir duta besar kami sangat disesalkan,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Inggris. “Jika pemerintah Iran melakukan itu, kami akan meresponsnya dengan tegas dalam konsultasi bersama partner internasional,” tandasnya.
Pengusiran Dubes Inggris untuk Teheran akan dilakukan dalam waktu dua minggu. Iran juga mengancam negara lain yang bisa mendapat perlakuan serupa jika mengikuti jejak negeri Ratu Elizabeth tersebut.
“angkah tersebut tidak akan membantu negara tersebut (Iran) terisolasi oleh dunia internasional atas isu program nuklir dan pelanggaran HAM,”lanjut pernyataan Kementerian Luar Negeri Inggris.
Inggris, dengan London sebagai pusat keuangan terbesar dunia bersama New York, AS, 14 November lalu menyatakan telah menghentikan seluruh kontak dengan sistem perbankan Iran.
Langkah tersebut diumumkan dalam kaitannya dengan sanksi serupa yang dijatuhkan Amerika Serikat dan Kanada sepekan setelah laporan IAEA. Laporan tersebut dibantah Iran dan menyebut itu sebagai fitnah.
Di sisi lain, Iran juga menunjukkan taringnya dalam menghadapi ancaman Barat. Kekuatan militer Iran semakin menjadi momok negara Barat dan Israel. TV pemerintah memberitakan bahwa Negeri Para Mullah tersebut telah menambah tiga kapal selam buatan lokal untuk armada angkatan lautnya.
Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa ketiganya sudah ditempatkan di Pelabuhan Bandar Abbas, Iran Selatan. Spesifikasi kapal selam itu masuk kelas Ghadir dan Iran sudah memiliki empat unit sebelumnya.
Kapal selam kelas Ghadir mempunyai kemampuan menembakkan misil dan torpedo. Ghadir juga mampu beroperasi di laut dangkal kawasan Teluk.
Langkah tersebut disebut-sebut menjadi bagian dari upaya Iran meningkatkan kemampuan militernya di tengah perlawanan dunia Barat dan Israel terkait program nuklirnya. Amerika Serikat, Inggris, dan Kanada telah menjatuhkan sanksi ekonomi lebih luas kepada Iran pekan lalu.
Barat menuduh Iran mengembangkan senjata nuklir. Tuduhan itu didasarkan kepada laporan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) yang mengklaim menemukan bukti bahwa Teheran tengah mempunyai kemampuan menciptakan senjata nuklir. (AP/cak/c4/ami)