JAKARTA - Kementerian ESDM ingin mengakhiri kesulitan-kesulitan dalam mendapatkan elpiji 3 kg. Solusi jangka panjang yang sedang dimatangkan adalah meningkatkan pembangunan jaringan gas (jargas) rumah tangga. Supaya penyebaran pipa-pipa gas cepat meluas, Kementerian ESDM bakal menggandeng Kementerian PU dan Perumahan Rakyat. Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan, kerja sama itu penting supaya perumahan baru yang dibangun bisa sekalian menyediakan infrastruktur. Jadi, nanti tidak perlu lagi ada bongkaran untuk memasang pipa saat aliran gas sudah siap. \"Kerja keras supaya gas rumah tangga menjadi trend baru,\" ujarnya. Lebih lanjut dia menjelaskan, pembangunan jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga juga bertujuan untuk menekan subsidi BBM. Apalagi, gas merupakan bentuk energi yang lebih bersih. Sudirman mengatakan, pembangunan jargas sudah dilakukan sejak 2009. Saat ini, telah terpasang di sekitar 73 ribu rumah. Mantan Direktur Utama PT Pindad itu sadar, pembangunan jargas rumah tangga butuh waktu lama. Mulai dari pembangunan infrastruktur, koordinasi dengan pemerintah daerah, sampai pemasok gas. \"Tentu memerlukan waktu. Pemerintah terus mengebut dari pipa transmisinya, hingga gas rumah tangganya,\" terangnya. Dia tidak menjelaskan kapan target jargas untuk rumah tangga Indonesia itu bisa terealisasi. Yang pasti, Sudirman Said optimistis pertumbuhannya bisa signifikan. Beberapa lokasi seperti di Semarang, beberapa wilayah Jabodetabek, hingga rumah susun sudah siap diresmikan.\"Perlu waktu karena pembangunannya memang lama, dan masuk ke rumah-rumah,\" jelasnya. Sudirman menambahkan, pembangunan jargas tidak bisa ditawar lagi. Dia menegaskan tidak ingin lagi ada suasana yang tidak kondusif dalam mendapatkan gas elpiji 3 kg. Selama disparitas harga yang tinggi antara gas bersubsidi dan 12 kg masih terjadi, situasi bakal terus berulang. \"Gas rumah itu adalah solusi. Supaya gas tidak digotong-gotong tetapi masuk kedalam rumah tangga,\" tandasnya. Selama proses pembangunan jargas dilakukan, dia mengimbau agar masyarakat mampu tidak ikut menggunakan elpiji 3 kg. Dihubungi terpisah, Kepala Pusat Komunikasi Kementerian PU-Pera Djoko Mursito merespons positif gagasan itu. Namun, dia menggarisbawahi dukungan kementeriannya hanya untuk menyediakan tempat. Sebab, bukan kewenangannya untuk menyediakan pipa dan gas. \"Kalau pipa limbah, atau air minum, kami bisa,\" terangnya. Tambahan jargas bakal membuat utilitas yang ada di perumahan-perumahan baru semakin komplit. Lantaran baru gagasan, Djoko belum bisa menjawab pasti kapan program berjalan. Termasuk, perumahan mana yang nantinya dijadikan sebagai pilot project setelah kerja sama resmi terbangun. (dim)
Ganti Elpiji 3 Kg dengan Jargas
Kamis 05-03-2015,10:00 WIB
Editor : Harry Hidayat
Kategori :