Kevin/Marcus Paling Improve

Selasa 10-03-2015,10:00 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

JAKARTA -  Masih ada setitik harapan meski Indonesia pulang tanpa gelar di superseries premier All England. Yakni apiknya penampilan dua pasangan Merah Putih, Praveen Jordan/Debby Susanto (ganda campuran) serta Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon (ganda putra). Kalau bicara hasil, keduanya memang belum sanggup meraih mahkota. Akan tetapi kiprah Praveen/Debby yang mencapai babak semifinal dan Kevin/Marcus ke delapan besar layak mendapat apresiasi. Kabid binpres PP PBSI Rexy Mainaky kemarin (9/3) mengatakan keduanya layak menjadi andalan di masa mendatang. Praveen/Debby yang tahun lalu hanya sampai babak pertama, capaian empat besar tahun ini adalah lompatan besar. Dari perjalanan Praveen/Debby di All England lalu, kejutan terbesar adalah mengalahkan unggulan ketiga Xu Chen/Ma Jin 21-15,21-14 di babak pertama. \"Jadi buat ganda campuran, ada dua pasangan yang siap untuk naik mengganti Owi/Butet (Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir,red.). Pertama Riky/Richi (Riky Widianto/Richi Puspita Dili,red.) dan Praveen/Debby,\" tutur Rexy. Secara rangking pun, Riky/Richi dan Praveen/Debby cukup kompetitif buat berburu tiket Olimpiade 2016 Rio de Janeiro. Untuk lolos ke Olimpiade 2016 dari sektor ganda harus masuk delapan besar. Saat ini, Riky/Richi sudah di posisi delapan. Sedang Praveen/Debby nangkring di posisi 13. Dan All England ini meski belum masuk dalam kalender perburuan tiket prakualifikasi Olimpiade 2016, bisa dikatakan dari kejuaraan ini peta kekuatan bisa diteropong. \"Saya masih optimis kita masih bisa bersaing. Karena kita lagi jalankan program yang baru. Kita lihat sampai Piala Sudirman Mei mendatang di Tiongkok. Setelah itu kita baru lihat selanjutnya,\" sebut Rexy. Yang dimaksud program baru di PP PBSI adalah memaksimalkan sport science. Salah satu yang kemarin digembleng khusus kepada Owi/Butet adalah pengembangan muscle endurance. Dari hasil penemuan bidang pengembangan PP PBSI Owi/Butet bukan bermasalah dengan VO2max, melainkan dengan kekuatan otot mereka. Untuk sektor tunggal putri yang hanya mencapai babak satu mendapat sorotan dari Rexy. Meski demikian hasil laporan yang diterima dari pelatih sektor putri, Linda Wenifanetri dan Bellaetrix Manuputty sudah maksimal. Di sisi lain, khusus Mohammad Ahsan yang berpatner dengan Hendra Setiawan akan absen di grand prix gold Swiss Open hari ini (10/3) sampai Minggu (15/3) mendatang. Rexy berharap sekembalinya Ahsan di Indonesia, akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut soal cedera pinggangnya. \"Memang ketika di All England tidak kambuh lagi. Namun kita harus pikir solusi bagaimana dengan cedera itu. Kita akan konsultasi dengan dokter,\" ucap Rexy. Dengan cedera pinggang yang idderita Ahsan, dalam beberapa kesempatan pemain asal Palembang itu memang tak maksimal. Di All England tahun ini, Hendra/Ahsan yang digadang-gadang mempertahankan gelar juara malah keok di babak kedua. (dra)

Tags :
Kategori :

Terkait