Supendi-Bambang Jadi Rebutan

Sabtu 14-03-2015,09:00 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

SUKRA– Sama-sama berasal dari wilayah Kabupaten Indramayu bagian barat (Inbar), Drs H Supendi MSi dan H Bambang Hermanto SE bakal jadi rebutan kandidat lain yang belum memiliki pasangan untuk maju pada Pilkada 2015 nanti. “Paling tidak untuk posisi calon wakil bupati, peluang keduanya cukup besar untuk digandeng,” kata Wawi, pemerhati politik, kepada Radar, Jumat (13/3). Selain faktor demografi, popularitas keduanyapun dinilai cukup mumpuni. Buktinya, Supendi maupun Bambang Hermanto masuk dalam bursa polling calon Bupati Indramayu 2015-2020 yang diadakan HU Radar Indramayu. Walaupun Wawi juga menyayangkan minimnya tokoh Inbar yang muncul untuk meramaikan bursa kandidat calon kepala daerah. Padahal sepengetahuannya, cukup banyak tokoh-tokoh Inbar yang dinilai layak menjadi calon bupati maupun wakil bupati. Baik dari latar belakang politisi, pengusaha, birokrat, cendekiawan, akademis dan tokoh-tokoh yang memiliki kualitas dan layak untuk maju. Misalnya Sukamto SH dan H Eri Isnaeni SH tokoh masyarakat Kecamatan Kroya dan Haurgeulis yang juga aktivis pemekaran Kabupaten Indramayu Barat. Dari kalangan akademisi ada DR Arjono dan Indira Samego asal Kecamatan Anjatan yang saat ini menjadi tokoh nasional. Dari kalangan pengusaha, selain H Bambang Hermanto SE (Sukra) juga ada H Mansyur Idris SH (Kandanghaur). Kemudian dari partai politik bertengger nama ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Indramayu, Syamsul Bachri SH MH serta Ruslandi mantan calon wakil bupati pada Pilkada 2010 yang berasal dari Kecamatan Gabus Wetan. Inbar juga memiliki tokoh pengusaha perempuan yang sukses berkarir di dunia politik yakni Hj Eti Erawati asal Kecamatan Terisi. Wanita yang akrab disapa Eeng Carli ini berhasil menjadi anggota DPRD Kota Cirebon. “Inbar sebenarnya tidak kekurangan stock calon kepala daerah. Banyak yang potensial,” ujar dia. Namun masalahnya, lanjut dia, mayoritas para calon pemimpin yang berpotensi di Inbar tidak memiliki kendaran partai politik. Sehingga kalaupun ada peluang maju Pilkada harus digandeng atau melalui jalur perseorangan seperti yang dilakukan oleh pasangan H Api Karpi-H Rawita Rame pada Pilkada 2010 lalu. “Sama halnya dengan Supendi maupun Bambang, kalau tidak digandengn ya harus maju lewat jalur perseorangan,” tandas dia. (kho)

Tags :
Kategori :

Terkait