Teknologi Bantu Wujudkan Ketahanan Pangan

Senin 23-03-2015,02:06 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

KARANGSEMBUNG – Ketahanan pangan tidak mungkin tercapai, jika petani di Indonesia, terlebih di Kabupaten Cirebon tidak segera menerapkan teknologi pertanian dan menanam bibit berkualitas baik. Hal ini disampaikan oleh Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Bambang Mujiarto saat melakukan panen raya padi MSP, di Desa/Kecamatan Karangsembung, kemarin. Menurutnya, penerapan teknologi dalam dunia pertanian sangatlah penting. Sebab, dengan teknologi, petani bisa mempercepat masa tanam dan memangkas biaya tanam. Dengan demikian, petani akan mampu mendatangkan keuntungan yang cukup signifikan. “Bisa kita rasakan sekarang, iklim global tidak menentu, jika teknik bercocok tanam kita tidak menyesuaikan, petani akan terus merugi. Makanya, perlu adanya teknologi,” tutur politikus PDI Perjuangan ini. Teknologi yang dibutuhkan oleh petani saat ini adalah bagaimana menciptakan bibit padi yang tahan terhadap perubahan iklim yang begitu cepat, tahan terhadap hama dan mampu menghasilkan bulir padi kurang dari 150 hari masa tanam. “Kalau terus mengandalkan bibit yang disubsidi dari pemerintah, tentu petani kita tidak mau berkembang. Makanya, PDI Perjuangan berhasil menciptakan bibit padi unggul berkat pengembangan teknologi pertanian,” ungkap Bambang. Bibit padi yang tengah dikembangkan oleh PDI Perjuangan adalah bibit yang diberi nama Mari Sejahterakan Petani (MSP) yang diciptakan oleh Ir Surono Danu, petani kelahiran Kabupaten Cirebon yang tinggal di Lampung. Bibit padi ini bisa menghasilkan 11-14 ton gabah kering per hektar, jauh di atas rata-rata produksi jenis padi lainnya, dengan usai tanam 105 hari sampai dengan 110 hari setelah semai. “Produktivitasnya bisa di atas jenis padi hibrida,” ucapnya. Bambang mengatakan, untuk wilayah Kabupaten Cirebon dan Indramayu, sudah banyak petani yang menggunakan varietas padi ini. Hal ini dibuktikan dengan panen perdana di Desa/Kecamatan Karangsembung. “Bisa kita lihat, padi MSP mempunyai bulir padi yang padat dan setiap rangkaian bulir yang banyak di setiap tangkainya,” kata Bambang didampingi anggota DPRD Kabupaten Cirebon Sophie Zulfia SH MH dan para pengurus DPC dan PAC PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon. Bibit padi MSP ini diberikan secara cuma-cuma kepada petani. Sebab, tujuan dari program ini ingin memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan petani. “Silakan, jika petani tertarik bisa menghubungi ranting atau PAC PDI Perjuangan di kecamatan masing-masing, nanti kita akan fasilitasi,” pungkasnya. (jun)    

Tags :
Kategori :

Terkait