Ikut Kompetisi, Exco PSSI Siapkan Sanksi

Rabu 06-05-2015,10:00 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

Ketua Umum PSSI La Nyalla Mattalitti mengungkapkan bahwa semua klub masih solid di bawah kendalinya. Ya, meski kepengurusannya tidak diakui oleh pemerintah dalam hal ini Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Nyalla tetap optimistis tidak ada klub yang mau membangkang, apalagi sampai mengikuti kompetisi lain diluar kendali otoritas tertinggi sepak bola tanah air itu. “ Sampai saat ini kami masih solid, dan saya pastikan tidak ada satupun klub yang mau membangkang,\" kata Nyalla, kemarin (5/6). \"Semua klub ini sudah dewasa, mereka pernah merasakan pengalaman pahit setelah mengikuti kompetisi ilegal beberapa tahun lalu, karena saat itu yang rugi adalah klub-klub itu sendiri,\" timpalnya. Sementara itu wacana pembangkangan yang dihembuskan oleh sejumlah klub untuk melanjutkan kompetisi, ditanggapi dingin oleh anggota Executive Committee (Exco) PSSI. Mereka menilai klub-klub sudah mengetahui konsekuensinya bila melanggar keputusan tertinggi yang telah diambil oleh federasi sepak bola nasional itu. “Kami pikir klub-klub sudah tahu, konsekuensi apa yang akan mereka hadapi bila melanjutkan kompetisi selain berada langsung\" di bawah kendali PSSI. Karena, ada juridiksi hukum di internal organisasi yang sudah mengatur tentang itu,\" kata salah satu anggota Exco PSSI Gusti Randa, kemarin (4/5). Menurutnya, seharusnya klub-klub paham dengan keputusan Exco PSSI untuk menghentikan kompetisi lantaran tidak mendapat suport dari negara itu. Karena, kata Gusti, sejatinya keputusan tersebut adalah salah satu langkah strategis untuk menyelamatkan klub-klub dari kerugian yang lebih besar. Sebab, lanjut Gusti, bila kompetisi terus dilanjutkan tanpa ada kepastian izin keramaian dari pihak kepolisian, maka itu sama dengan membebani klub untuk menanggung kebutuhan pemain. \"Kami tahu klub akan merugi dengan keputusan kami ini, begitu juga pemain. Tapi, bagi kami keputusan penghentian kompetisi ini sebenarnya berdampak baik bagi klub,\" ucapnya. Bahkan, pria yang juga seorang aktor itu menambahkan bahwa, sebelum mengambil keputusan penghentian seluruh kompetisi sepak bola tanah air itu, mereka sudah lebih dulu melakukan segala upaya agar pemerintah dalam hal ini Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bisa melunak. “Jadi, selama ini kami tidak hanya diam saja,\" tegasnya. Nah, dengan adanya pemberhentian seluruh kompetisi tersebut, Gusti mengungkapkan bila ada kompetisi sepak bola lain yang akan di kemudian hari, maka itu adalah kompetisi ilegal. \"Intinya, kami tidak mau kejadian perpecahan kompetisi di tahun 2011 terulang lagi. Karena akan membuat sepak bola negeri ini semakin gaduh,\" ucapnya. Seperti diketahui, sejumlah klub mulai menunjukan signal resistensi kepada keputusan Exco PSSI yang menghentikan semua kompetisi. Klub-klub yang berani tersebut adalah Pusamania Borneo FC, Persib Bandung dan Bali United Pusam FC. Mereka bahkan nekat ikut dalam kompetisi di bawa kendali Tim Transisi PSSI. (dik)

Tags :
Kategori :

Terkait