AKSI lain diperlihatkan Ketua Komisi II, H Dede Ismail SIP. Di hadapan ratusan massa, dia memegang dua buah air mineral dalam kemasan. Menurut politisi Gerindra ini, air merupakan sumber penghidupan rakyat, termasuk warga Kuningan. Seharusnya sumber daya alam tersebut digunakan untuk menyejahterakan rakyat. Faktanya, lanjut Dede, justru berbeda. Saat ini air tidak dikuasai oleh rakyat dan untuk kesejahteraan rakyat. Sebaliknya, 68 titik mata air di kawasan TNGC yang akan dikelola oleh pemerintah daerah lewat PDAM harus mengeluarkan kocek begitu besar. “Per titik saja kita harus setor Rp250 juta. Berapa besar kalau dikalikan 68 titik. Padahal air ini untuk kesejahteraan rakyat. Apakah ini bukan penjajahan,” tandas anggota parlemen daerah yang duduk untuk periode keduanya itu. Atas kekecewaan yang dirasakannya, Dede langsung merobek kemasan air mineral kemudian menyiramkan air tersebut ke dirinya sendiri. Bagi dia, itu merupakan simbol bahwa seharusnya sumber daya air yang dimiliki itu dinikmati oleh rakyat. “Kami siap berjuang untuk rakyat. Kita harus berdaulat atas kekayaan yang kita miliki demi kesejahteraan rakyat,” teriak Dede disambut gemuruh dukungan ratusan massa. Kepada para wakil rakyat lain, dia juga mengajak untuk melakukan aksi serupa. Salah satunya Ketua Komisi I, Yayat Ahadiatna SH. Politisi Demokrat tersebut ditarik ke atas meja untuk disiram air mineral dalam kemasan gelas. Sambil menegaskan keseriusannya dalam membela hak-hak rakyat, Yayat disiram oleh Dede dua kali. Banyak dari para wakil rakyat yang giliran berorasi, selain Rana Suparman, Yayat Ahadiatna, Rudi Oang Ramdani dan Dede Ismail. Mereka itu diantaranya Dede Sembada dan H Karyani dari PDIP dan Saw Tresna Septiani SH dari Golkar mewakili kaum gender. Semuanya memberikan dukungan terhadap upaya pengusiran TNGC. Bahkan mereka beramai-ramai menandatangani dukungan secara tertulis. Sementara itu, dari sekian banyak aksi unjuk rasa yang dilancarkan selama ini baru kali pertama para wakil rakyat ramai-ramai bersuara dalam menjawab pendemo. Tak heran jika ada salah seorang wakil rakyat guyon setelah mengamati peristiwa tersebut. “Kayak lomba pidato saja,” celetuk wakil rakyat yang kebetulan tidak berorasi. Di depan pintu gedung terlihat puluhan aparat kepolisian melakukan penjagaan ketat. Bahkan berada pada barisan depan, para polwan dengan paras cantik menghadang para pengunjuk rasa. Rupanya tidak ada seorang pun dari pengunjuk rasa yang mampu menembus barisan tersebut. (ded)
Dede-Yayat Disiram Air Mineral
Rabu 27-05-2015,09:00 WIB
Editor : Harry Hidayat
Kategori :