Setelah Tujuh Hari Menjalani Perawatan di ICU RST Ciremai CIREBON – Kania Oktaviani (15) pelajar SMPN 8 Kota Cirebon yang menjadi korban tabrak lari oleh seorang pengendara sepeda motor di depan sekolahnya, kemarin (2/6), sekitarpukul 14.00, meninggal dunia setelah menjalani perawatan medis di ruang ICU RST Ciremai, Kota Cirebon. Jenazah korban asal Jl Katiasa RT 03 RW 03 Gg Langgar Kelurahan Kalijaga tersebut telah dibawa pulang keluarganya untuk di makamkan. Kini, keluarga maupun sekolah korban meminta agar pihak Satuan Lalu Lintas Polres Cirebon Kota (Ciko) segara menangkap pelaku tabrak lari tersebut. “Korban selama tujuh hari dirawat di ICU. Dan dari hasil pemeriksaan dokter, ada gumpalan darah pada kepala bagian belakang korban, yang menyebabkan tidak sadar atau koma. Namun Tuhan berkehendak lain, siswi kami meninggal dunia,” ujar Tedy Suhaedy guru olahraga di sekolah korban. Sementara itu, Kapolres Cirebon Kota (Ciko) AKBP H Eko Sulistyo Basuki SIK SH MH melalui Kasat lantas AKP Kurnia SPd didampingi Kanit Turjawali Iptu Supai Warna SSos mengaku masih menyelidiki kasu tabrak lari tersebut. “keterangan saksi-saksi sudah kami mintai keterangannya, kini kasusnya masih terus kami selidiki untuk mencari pelakunya,” akunya. Perlu diketahui, peristiwa itu berawal, Rabu (27/5) lalu, sekitar pukul 13.00, korban sedang menunggu angkutan umum jenis elf di pinggir jalan depan sekolahnya. Namun, tiba-tiba muncul sebuah sepeda motor jenis Honda Beat yang dikemudikan seorang remaja sekitar berusia 20 tahunan melaju kencang dari arah perempatan lampu merah Rajawali (Perumnas). Pengendara tersebut langsung menabrak dan melindas kaki kanan korban. Kerasnya benturan, korban terpental ke aspal dalam keadaan tidak sadarkan dan terluka parah. Diduga korbannya tewas dan takut ditangkap polisi serta warga, remaja itu tanpa rasa bersalah langsung tancap gas menuju arah terminal Harjamukti. Dibantu warga setempat, korban kemudian dilarikan ke RST Ciremai untuk menjalani perawatan medis. (dri)
Kategori :