SUMBER - Program pengembangan Puskesmas Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) merupakan upaya bersama antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten/Kota untuk terus meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat.
Diharapkan program Puskesmas PONED tersebut mampu mendongkrak kenaikan indeks kesehatan, di mana pada tahun 2009 sudah mencapai 71,67 poin atau meningkat 0,34 poin dari tahun 2008. Sehingga dengan naiknya indeks kesehatan, akan mendorong kenaikan angka indeks pembangunan manusia (IPM) Jawa Barat lebih baik lagi. Hal tersebut diungkapkan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan saat meresmikan Puskesma PONED di Kelurahan Watubelah, Kecamatan Sumber, Kamis (15/12).
Dikatakan Gubernur Ahmad Heryawan, alokasi anggaran kesehatan tahun 2011 mencapai Rp743,749 miliar atau 7,56 persen dari APBD Provinsi Jawa Barat tahun 2011. Jumlah itu meningkat 125,9 persen dari anggaran tahun 2010 yang hanya Rp329,235 miliar atau hanya 4,9 persen dari APBD Provinsi Jabar tahun 2010.
“Diharapkan pada APBD tahun 2012, alokasi anggaran kesehatan dapat mencapai 10 persen sesuai dengan amanat Undang-Undang No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan. Jadi, Program kesehatan ini harus didukung semua pihak, demi mewujudkan masyarakat Jawa Barat yang sehat, menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat serta meningkatnya pelayanan kesehatan bagi masyarakat,” ujarnya.
Masih menurut gubernur, sepanjang tahun 2011, baru sekitar 56 persen masyarakat di Jawa Barat yang terlindungi asuransi kesehatan. Sedikitnya Rp225 miliar harus dikeluarkan Pemprov Jabar untuk membayar asuransi kesehatan masyarakat rata-rata per tahunnya. Hingga saat ini, sekitar 10,7 juta jiwa masyarakat Jabar terkover Jamkesmas, sedangkan 5,4 juta jiwa lainnya terkover Jamkesda. “Di luar itu, sejumlah kalangan terlindungi pula asuransi kesehatan lain seperti halnya Jamsostek dan masih banyak lagi. Namun, masih perlu peningkatan kuantitas perlindungan asuransi kesehatan bagi masyarakat Jabar. Tahun depan, Pemprov Jabar menargetkan 80 persen masyarakat Jabar terlindungi asuransi kesehatan,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Alma Lucyati kepada menjelaskan, pada tahun 2011 tercatat sebanyak 86 puskesmas di Jawa Barat sudah berstatus Puskesmas PONED. Puskesmas Watubelah Kabupaten Cirebon merupakan salah satu di antaranya. “Puskesmas PONED dimaksudkan untuk memudahkan aksesibiltas pelayanan kesehatan. Sekarang tidak boleh satu pun masyarakat Jabar yang tidak memperoleh kesehatan. Tahun depan rencananya 112 puskesmas akan berstatus PONED,” tuturnya.
Wakil Bupati Cirebon H Ason Sukasa SmHk menambahkan, di Kabupaten Cirebon saat ini sudah memiliki 19 puskesmas PONED dari total 56 puskesmas. “Puskemas PONED ini melayani kegawatdaruratan ibu dan bayi yang baru melahirkan, pelayanan pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, pelayanan nifas dan pelayanan KB. Keberadaan puskesmas PONED diharapkan dapat menurunkan angka kematian ibu (AKI, red) serta kematian bayi dan balita (AKB, red),” tambahnya. (rdh)