Kompensasi Tukang Becak Tetap Berjalan

BUPATI Drs H Sunjaya Purwadisastra MM MSi memastikan kompensasi untuk tukang becak agar tidak beroperasi saat mudik tetap berjalan. Meski sempat menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Kabupaten Cirebon telah menemukan formula baru agar kompensasi itu tetap bisa berjalan. Mengingat, pemberian kompensasi ini cukup membantu kelancaran arus mudik dan balik di sejumlah titik. Karena setelah diberi kompensasi, tukang becak tidak beroperasi sementara arus mudik dan balik berlangsung. Usai membuka rapat koordinasi angkutan Lebaran di Paseban Kantor Setda Kabupaten Cirebon, Sunjaya menegaskan, pemberian kompensasi itu tetap dilakukan. Kompensasi pun kan diberikan by name by address dan hanya diperuntukkan bagi warga Kabupaten Cirebon. \"Kita koordinasi dengan camat agar nantinya by name by address. Kita minta tukang becak yang KTP Kabupaten Cirebon,\" tuturnya. Kompensasi itu, kata Sunjaya, paling lambat diberikan H-7 Lebaran. Sehingga becak-becak yang kerap memakan badan jalan tidak mengganggu arus mudik dan balik. \"Memang sempat menjadi temuan BPK, karena tahun lalu itu yang menerima ada yang bukan warga Kabupaten Cirebon. Dan tahun ini tetap kita laksanakan,\" ujarnya. Mengenai rakor sendiri, Sunjaya menegaskan, hal itu dilakukan sebagai bentuk kesiapan Pemerintah Kabupaten Cirebon dalam mempersiapkan arus mudik. Untuk persoalan PJU dan jalan, Sunjaya mengaku telah memerintahkan instansi terkait untuk bekerja dengan optimal. Sehingga setidaknya arus mudik dan balik bisa dilalui dengan baik. \"PJU dan jalan kita minta dipercepat. Insya Allah karena sekarang kan sudah mulai dilaksanakan,\" jelasnya. Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Cirebon Iis Krisnandar menjelaskan, pihaknya menerjukan 129 personel untuk mengamankan arus mudik dan balik. Sedikitnya 8 posko akan dibuat dishub sejak 10 Juli-25 Juli. \"Salah satu poskonya adalah Pasar Batik, sekaligus promosi. Markanya akan kita buat, dan kesiapan lainnya akan kita lakukan,\" jelasnya. (kmg)