Duaaar, Nabrak, Terbakar, 7 Tewas

Selasa 07-07-2015,13:00 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

Lagi, Tol Cipali Makan Korban  MAJALENGKA- Jalur Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) benar-benar menjadi jalur tengkorak bagi para pengendara. Jika tidak hati-hati, bisa celaka. Kemarin (6/7), tujuh nyawa manusia melayang. Tiga tewas terpanggang setelah mobil meledak, sementara sisanya meninggal dunia di rumah sakit. Para korban rata-rata warga Kabupaten Cirebon. Mereka mudik (pulang kampung) untuk merayakan Lebaran setelah lama bekerja di Kalimantan. Lima korban tewas merupakan warga Desa Tonjong, Kecamatan Pasaleman, Kabupaten Cirebon, antara lain Rastono (60), Uus (45), Nurdin (50), Sarif (21), dan Edi (40). Sementara dua korban lainnya merupakan warga Desa Cikuya, Kecamatan Banjarharjo, Brebes, Jateng, yakni Rusnanto (50), dan Catim (32). Data yang dihimpun Radar Cirebon, kecelakaan maut itu terjadi di KM 178 Sumberjaya, Kabupaten Majalengka. Para korban ini menumpang mobil Grand Max dengan nopol E 1720 MX. Kecelakaan bermula saat Grand Max melaju dari arah Jakarta menuju Cirebon. Diduga akibat kendaraan melaju dengan kecepatan tinggi, sang sopir tidak mampu mengendalikan kendaraan. Mobil Grand Max sendiri sempat menabrak kontainer pengangkut material campuran semen yang sedang berhenti di bahu jalan. Sopir kontainer, Safriyudin, menuturkan, peristiwa itu terjadi sangat cepat. Kala itu kendaraan kontainer nopol B 9427 UFU yang dikemudikannya mogok akibat selang angin bocor. Ia pun memarkirkan mobil ke sisi jalan bagian utara. Kurang dari 15 menit, dia kaget mendengar suara yang menghantam mobilnya, persis di bagian belakang sebelah kanan. \"Pas saya tengok ada mobil yang oleng ke arah kanan jalan. Saya lihat dari dalam mobil itu beberapa orang terpental keluar. Minibus itu pun sempat mengeluarkan kepulan asap. Saya langsung ambil peralatan pemadam api, tapi tetap tidak dapat mencegah mobil tersebut terbakar,\" tuturnya. Warga Desa Bulagor, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Pandeglang, Banten, ini tidak mengetahui persis musibah maut itu. “Yang pasti, mobil tersebut melaju dari arah Jakarta menuju Cirebon. Saya hanya lihat ada sejumlah orang terpental keluar mobil dan setelah itu ada kepulan asap dari mobil Grand Max dan terbakar. Mungkin dia (sopir Grand Max, red) mau ngambil arah kiri tetapi ada mobil saya. Mau ngambil jalur kanan lagi malah tidak keburu,\" ulasnya. Sementara Kasat Lantas Polres Majalengka AKP Rezkhy Satya Dewanto mengatakan insiden tersebut terjadi sekitar pukul 16.00. Berdasarkan informasi sementara yang didapati pihaknya, mobil jenis Grand Max melaju dari arah Jakarta menuju Cirebon. Kendaraan itu sempat akan mendahului Avanza di depannya. Namun saat ambil kiri tidak mengetahui ada kontainer yang berhenti di bahu jalan. Grand Max akhirnya menyenggol bagian belakang sebelah kanan kontainer sebelum akhirnya oleng terpental ke arah kanan dan langsung terbakar. Dia mengaku baru sebatas mengindentifikasi jumlah korban, baik tewas maupun yang dirawat. Sementara itu, proses evakuasi jenazah membutuhkan waktu lama. Selain kondisi jenazah tergencet di dalam mobil, juga hangus terbakar. Sehingga menyulitkan petugas melakukan evakuasi. Tim evakuasi pun harus memotong sejumlah bodi mobil untuk kemudian mengangkut para korban. Sementara itu, 7 korban tewas hingga tadi malam masih berada di rumah sakit. Sebanyak 6 jenazah berada di RSUD Arjawinangun, sementara satu lainnya di RS Mitra Plumbon. Dari enam jenazah di RSUD Arjawinangun, empat di antaranya tidak tertutup sempurna karena kondisi mayat yang hangus terbakar sehingga sulit untuk dimasukan ke kantong mayat, sementara dua lainnya masih bisa dikenali. Menurut salah satu petugas medis di UGD RS Arjawinangun, Yayan, mayat-mayat kiriman dari tol Cipali tersebut datang dalam dua gelombang. Tiga mayat pertama datang sebelum maghrib dan tiga lainnya datang setelah maghrib. Keenam mayat yang masuk ke UGD tersebut tidak disertai dengan identitas dari pengirim dan pada kantong jenazah hanya disertai dengan tempelan huruf dari A sampai F. “Yang masuk UGD ada 6, kondisi waktu masuk sudah meninggal,” ujarnya saat ditemui Radar. Jika korban tewas dibawa ke RSUD Arjawinangun, para korban luka dirawat di RS Mitra Plumbon Cirebon. Ada lima korban selamat mendapatkan perawatan intensif. Satu orang atas nama Catim (32) warga Desa Cikuya, Brebes. Catim ini dalam kondisi kritis hingga akhirnya meninggal dunia. Sementara yang masih dirawat antara lain Husen (40), Iwan (22), keduanya warga Dusun Singkup, Desa Tonjong, Kecamatan Pasaleman, Kabupaten Cirebon, Amin (34) warga Jawa Tengah, dan Suada (36) warga Cigobang, Pasaleman. Para korban selamat sendiri adalah mereka yang terlempar keluar dari mobil saat terjadi kecelakaan. (ono/dri)

Tags :
Kategori :

Terkait