Indonesia Tertinggal 0-2 atas Pakistan JAKARTA - Performa Indonesia begitu memalukan dalam semifinal Grup II Piala Davis zona Asia/Oceania 2015. Pada hari pertama kemarin, David Agung Susanto dkk dipermak Pakistan 0-2 dalam pertandingan di Lapangan Tenis Senayan. Hasil kemarin cukup mengejutkan. Padahal sebelumnya, skuad Merah Putih begitu optimistis bisa menang 2-0. Terjeleknya, minimal menahan imbang 1-1. Dengan hasil ini, hari ini Indonesia akan menjalani pertandingan hidup dan mati pada partai ganda. Jika kalah, Indonesia selesai. Jika menang, maka para petenis nasional akan bertarung lagi besok(16/7) di dua partai tunggal pamungkas. Pada partai perdana kemarin Aditya Hari Sasongko yang dijagokan mencuri poin dari Aqeel Khan ternyata tidak berdaya. Adit-sapaanya-menyerah dalam pertarungan empat set 6-2, 3-6, 5-7, dan 0-6. Keadaan semakin buruk ketika David Agung Susanto juga keok melawan Samir Iftikhar dalam lima set 6-3, 7-6(3), 4-6, 5-7, dan 0-6. Pertarungan yang berlangsung selama 4 jam dan 20 menit itu sangat seru. David yang sempat memimpin 2-0, ternyata tidak berkutik. Iftikhar bangkit, merebut tiga set sisa. Pada set kelima, David yang menahan sakit di hamstring kanan dibantai 0-6. Usai laga, Adit mengaku bahwa set ketiga otot hamstringnya sempat tertarik. Sehingga dia gagal menampilkan performa terbaiknya. Alhasil sepanjang set keempat, Adit tampil sambil menahan sakit. \"Lawan saya ini pemain yang berpengalaman. Dia berhasil keluar dari tekanan ketika kalah duluan. Tapi cedera saya ini datang karena tegang sendiri. Seharusnya, saya bisa lebih bagus,\" tutur Adit. Setali tiga uang dengan Adit, David mengatakan tak menyangka akan bermain alot lawan Iftikhar. Pertandingan dimulai pada pukul 13.00 WIB dan berakhir pukul 17.20 WIB. \"Saya biasanya latihan nggak sampai segitu lama. Bertanding selama ini juga tidak pernah. Jujur, saya mengakui, ini pengalaman pertama saya bertanding sampai di atas tiga jam,\" tutur petenis asal Semarang itu. Melihat pengakuan David dan Adit, artinya tim Piala Davis Indonesia memang sangat buruk secara kualitas fisik. Atau memang ada yang salah dengan metode penyiapan tim. Meskipun tim sudah berkumpul selama tiga pekan untuk mempersiapkan pertandingan ini. Kapten tim Piala Davis Indonesia Roy Therik malah menunjuk faktor nonteknis sebagai biang kekalahan timnya. Roy menuding panitia tak becus meladeni tim sendiri. Tuduhan Roy itu ibarat menuding PP Pelti sebagai penyelenggara, tidak ngopeni Indonesia. \"Sebagai info, David ini tak makan sama sekali di siang hari. Padahal menjelang pertandingan Piala Davis yang laganya maraton digelar tiga hari berturut-turut, asupan gizi penting. Kami rekues sandwich tuna atau ayam kepada panitia buat makan siang tak disediakan. Kram David karena tubuhnya kekurangan asupan karbohidrat, protein, dan lainnya,\" ucap Roy dengan berang. David yang dikonfirmasi juga membenarkan tak makan sama sekali sebelum bertanding. Ketika jarum jam menunjuk pukul 11.30 WIB, dia sudah menanyakan soal makan siang. Namun makan siang baru tiba menjelang David turun ke lapangan. Sementara itu, untuk susunan ganda hari ini ada kemungkinan pemain andalan Indonesia Christopher Rungkat dipaksa bertanding. Melihat kondisi kritis Indonesia yang tertinggal 0-2 dari Pakistan, Christo, bisa diduetkan dengan Sunu Wahyu Trijati atau Adit. David menegaskan bahwa cedera yang dia dapatkan kemarin membuatnya tidak akan bermain hari ini. \"Kemungkin 90 persen saya tidak turun,\" ujarnya. (dra/nur)
Akibat Fisik Bobrok
Rabu 15-07-2015,09:00 WIB
Editor : Harry Hidayat
Kategori :