Enam Nelayan Cirebon Hilang di Laut Karimun Jawa

Kamis 16-07-2015,23:39 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON – Kapal nelayan pencari cumi-cumi yang berangkat dari pantai Kejawanan Cirebon karam di utara laut perairan Karimun Jawa Rabu (8/7)sekitar pukul 07.00 WIB. Tujuh nelayan berhasil selamat setelah dua hari terkatung-katung dilaut sementara enam lainnya hingga saat ini belum ditemukan. Keenam korban tersebut yakni Juli (30)warga Kelurahan Panjunan Cirebon,Junadi (30)warga Kelurahan Kesenden, Cirebon, Asikin (20)Warga Krangkeng Indramayu,Arif (35)warga Desa Muara, Darmanto (30)warga Kelurahan Panjunan, Mamat (30)warga Kelurahan Panjunan. Kapal nelayan tersebut berangkat dari pantai Kejawanan pada Senin (6/7), rencananya kapal tersebut akan mengarungi lautan dengan tujuan perairan Kalimantan, namun belum sampai ketujuan, kapal nelayan tersebut karam setelah dihantam ombak besar. Salah satu korban selamat, Surya (52)warga RT 02 RW 10 Samadikun Kelurahan Kesenden saat ditemui Radar Rabu (15/7)menceritakan peristiwa yang membuatnya kehilangan enam rekannya tersebut, menurutnya Rabu (8/7)pagi hari tersebut, suasana laut terlihat sangat tenang, tidak ada angin kencang maupun badai dan cuaca juga cerah. Namun tiba-tiba ada ombak besar yang tiba-tiba menghantam perahu dan air masuk semua ke perahu, sekali dihantam ombak, perahu pun langsung tenggelam. Saat itu 12 orang berhasil menyelamatkan diri, sementara satu lainnya tenggelam bersama perahu dan tidak bisa menyelamatkan diri. ia dan rekannya kemudian berpegangan pada benda apa saja yang bisa diraih, seharian terapung dilaut, kapten kapal pun kemudian berinisiatif mencari bantuan dengan berenang menggunakan pelampung. “Saat itu ada tiga pelampung, tiga orang kemudian berenang ke tiga arah karena dikejahuan melihat ada lampu kapal,”ujarnya. Saat menunggu bantuan datang, disaat itulah kemudian satu persatu rekannya yang berpegangan di di pelampung darurat kemudian tidak kuat dan akhirnya tenggelam. “Dari tiga orang yang berpencar mencari bantuan, hanya kapten kapal yang berhasil kembali dengan bantuan, sementara dua lainnya sampai sekarang tidak ditemukan,”imbuhnya. Setelah dievakuai ke perahu nelayan lainnya, korban dan enam rekannya kemudian dibawa ke Jakarta karena kapal penolong merupakan kapal dari Sunda Kelapa. Ia pun kemudian sempat dirawat di RS di Jakarta karena mengalami dehidrasi hebat dan kulit nya melepuh karena paparan sinar matahari. “Dua hari hanya minum air laut, untungnya masih selamt,”tukasnya. Ditambahkannya, selain dua rekannya yang hilang saat mencari bantuan, empat rekannya juga tenggelam saat menunggu bantuan datang. Beberapa ABK dalam kapal tersebut memang sudah ia kenal, namun sebagian belum kenal karena baru pertama gabung dikapal tersebut. \"Kebetulan baru kenal saat bareng satu kapal,\"tukasnya. (dri)

Tags :
Kategori :

Terkait