Ratu Lompat Jauh Indonesia Absen Kejuaraan Dunia

Jumat 24-07-2015,09:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

JAKARTA - Impian Ratu Lompat Jauh Indonesia, Maria Natalia Londa untuk terjun dalam kejuaraan dunia atletik untuk pertama kalinya, harus kandas. Cedera robek tendon kiri yang belum sembuh total pasca SEA Games 2015, memaksanya menepi dari event bergengsi Kejuaraan Dunia Atletik di Beijing, Tiongkok ,22- 30 Agustus mendatang. Menurut Kabidbinpres PB PASI, Paulus Lay, pihaknya tidak ingin memaksakan Maria untuk tampil dan lebih memilih untuk berkonsentrasi pada penyembuhan cedera total perebut medali emas lompat jauh Asian Games 2014 itu. Sebelumnya, akibat cedera tersebut, atlet asal Bali itu juga harus absen dari kejuaraan musim panas Universiade di Gwangju, Korea Selatan. Kabar tersebut tentu saja mengecewakan, apalagi kejuaraan dunia itu merupakan salah satu agenda yang digunakan untuk mengintip kekuatan calon-calon lawan pada Olimpiade Rio 2016 nanti. Sebab Maria merupakan atlet Indonesia pertama yang memastikan diri merebut tiket lolos ke Olimpiade setelah berhasil lolos limit A Olimpiade di nomor lompat jauh, dengan lompatan 6,70 meter pada SEA Games 2015 lalu. “Iya memang betul Maria sudah diputuskan untuk tidak ikut lomba karena masih cedera. Jarak waktu antara SEA Games dan kejuaran dunia, dekat sekali. Jadi daripada dipaksakan tapi tidak maksimal lebih baik tidak ikut,” ujar Paulus, kemarin (23/7). Meski absen, namun PB PASI rencananya akan menggantinya dengan menurunkan Maria untuk mengikuti kejuaraan dengan level dunia sekitar bulan November, ketika cederanya sudah pulih total. Apalagi dengan tiket OIimpiade yang telah di tangan, terlalu memaksakan, tidak baik bagi kondisi dari Maria. Ketika dikonfirmasi perihal tersebut pelatih Maria, I Ketut Pageh membenarkan kabar itu. Sejatinya, anak didiknya telah sembuh dari cedera dan telah berlatih seperti biasa. Namun kondisinya masih belum fit, sementara jadwal kejuaraan dunia sudah di depan mata. ”Kalau dipaksakan malah akan menjadi cedera berkepanjangan,” terang Ketut. Jika mau berjudi, menurunkan Maria pada kejuaraan dunia sebenarnya bisa saja dilakukan. Namun pelatih berumur 44 tahun itu, tidak ingin ambil resiko. Dirinya takut jika anak didiknya tampil, justru tidak bisa mengkontrol kondisi fisiknya dalam kejuaraan dunia tersebut. “Kalau dipaksakan turun sebenarnya tidak masalah, tapi yang kami khawatirkan adalah karena ini kejuaraan dunia pertama kalinya, jadi Maria nanti tidak bisa kontrol kondisinya,” ujar pelatih asal Bali tersebut. ”Saat ini sudah belatih tapi masih belum maksimal, ada beberapa gerakan yang belum berani paksakan,” imbuhnya. Meski absen, namun dirinya berharap janji dari PB PASI menggantinya dengan mengikuti kejuaraan dengan level sama dapat dilaksanakan. Sebab meski berpengalaman,namun Maria harus merasakan atmosfer kejuaraan dunia, untuk menambah jam terbangnya menghadapi atlet-atlet level dunia. (mid)

Tags :
Kategori :

Terkait