Lebaran, Presiden Habiskan Rp1 Miliar

Sabtu 25-07-2015,09:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

Untuk Snack dan Open House Menteri serta Diplomat JAKARTA- Momen Lebaran atau perayaan Idul Fitri, untuk kali pertama di era Presiden Joko Widodo (Jokowi), ternyata menghabiskan anggaran yang tidak sedikit. Berdasar data yang dirilis Center Budget Analysis (CBA), Jokowi menghabiskan anggaran Rp983,43 juta atau hampir Rp1 miliar untuk merayakan Idul Fitri 1436 Hijriah. “Kalau merayakan Lebaran, orang pasti merogoh kantong sendiri. Tapi, Presiden Jokowi tidak perlu risau dan gelisah karena APBN sudah menyediakan anggaran,” tutur Uchok Sky Khadafi, Direktur Eksekutif CBA, dalam keterangan tertulis. Uchok menjelaskan, dana Rp 983 juta itu digunakan untuk dua pos anggaran. Kebutuhan pertama adalah pengadaan snack dan minuman. Kebutuhan untuk silaturahmi presiden itu menghabiskan anggaran Rp400 juta. Kebutuhan kedua adalah pengadaan jamuan bagi presiden dan keluarga beserta para menteri dan korps diplomatik. Acara yang akrab disebut open house itu menghabiskan anggaran Rp583,43 juta. Menurut Uchok, dari dua kegiatan tersebut, ada catatan yang patut menimbulkan kecurigaan. Dia menyatakan, dua kegiatan itu memang ditenderkan secara terbuka. Namun, tetap saja ada kejanggalan. Pemenang dua kegiatan tersebut diborong PT Cultureroyale Indonesia. Perusahaan yang beralamat di Jalan Kompleks TNI-AU, Triloka, Pancoran, Jakarta Selatan, itu hanya satu di antara sekian banyak perusahaan yang ikut lelang. Kejanggalan kedua, lanjut Uchok, harga yang ditawarkan PT Cultureroyale Indonesia bukanlah harga termurah. Masih ada harga yang lebih rendah dan biasanya lembaga atau badan cenderung memilih penawaran terendah. Penawaran PT Cultureroyale sebesar Rp353 juta, kalah rendah daripada PT Lotus Veora Sejati sebesar Rp342 juta. “Dengan kalahnya perusahaan yang menawarkan lebih rendah, ada potensi kerugian negara sebesar Rp11 juta,” ujar Uchok. Sekalipun tender itu dilakukan di lingkaran istana, Uchok meminta adanya pengusutan atas proses yang aneh tersebut. Sebab, penentuan pemenang lelang tidak didasarkan atas asas efisiensi meski nilainya tidak sebanding dengan jumlah APBN yang mencapai ribuan triliun. “Pihak istana sudah menghamburkan uang untuk anggaran Lebaran, tapi lelangnya tidak becus,” tandasnya. (bay/c10/fat)

Tags :
Kategori :

Terkait