Jumpa Kiai, Sebut Kasus Tolikara Selesai

Sabtu 25-07-2015,09:20 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON- Pemerintah rupayanya tidak mau masalah Tolikara merembet ke daerah lain. Untuk itu, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo bersama Mendagri Tjahjo Kumolo dan Menag Lukman Hakim Saefudin berkunjung ke Pondok Pesantren Buntet Cirebon, Jumat (24/7). Di sana, mereka melakukan dialog lintas agama. Hadir para kiai dan tokoh lintas agama dari berbagai daerah di Indonesia. Para kiai yang hadir antara lain Habib Ali bin Sahil dari Jakarta, KH Ahmad Ishomudin dari Lampung, KH Hasanudin Kriyani dari Buntet Pesantren, KH Abdul Wahab Abu Bakar Polpoke dari Maluku, KH Turmudzi dari NTB, KH Abdul Bari dari Kalimantan Selatan, KH Syahid dari Bandung, KH Ibnu Jauzi dari Wonosobo, KH Soleh Qosim dari Surabaya. Pemerintah memang ingin melakukan dialog dengan tokoh lintas agama. Hal ini dilakukan agar kejadian penyerangan masjid di Tolikara, Papua, tidak sampai merembet ke daerah lain. “Kita bersilaturahmi, ketemu dengan para alim ulama dan tokoh agama di seluruh Indonesia, memberikan penjelasan dan pemahaman bahwa masalah Tolikara sudah selesai. Tolong ini tidak merembet ke daerah lain,” tandas Tjahjo Kumolo kepada wartawan. Menurut mantan Sekjen PDI Perjuangan itu, semua pihak harus bisa membangun rasa kebersamaan dan toleransi sesama umat beragama. Kerukunan umat beragama, lanjutnya, menjadi kata kunci untuk meningkatkan pembangunan. Ia juga mengimbau agar pemerintah daerah harus terus memfasilitasi dan mendengarkan seluruh aspirasi masyarakat dan tokoh agama dalam upaya menjaga kerukukann. Hal ini mengingat kebijakan-kebijakan politik di daerah juga akan sangat bergantung kepada peran tokoh agama dan masyarakat untuk menjaga stabilitas. Menag Lukman Hakim Saifudin juga mengatakan hal serupa. Menurutnya, pertemuan ini untuk membangun komunikasi agar kasus di Tolikara tidak menyebar ke tempat lain. “Karena kasus yang di Tolikara sebenarnya sudah selesai. Tidak ada masalah lagi. Jangan sampai di tempat-tempat lain justru kemudian timbul bibit-bibit terjadinya perpecahan,” bebernya. Sementara Kiai Buntet Pesantren, KH Adib Rofiuddin Izza menghimbau agar umat Islam tidak mudah terpancing insiden Tolikara. “Seluruh umat Islam jangan sampai terpancing, terprovokasi. Kita kedepankan kebersamaan, keselarasan,” pesan Kiai Adib. Sedangkan perwakilan agama Katholik, Yohannes Muryadi mengapresiasi pertemuan tersebut. Yohanes mengatakan kasus Tolikara harus dicegah. Dia juga meminta pihak-pihak yang melakukan perusakan masjid agar diproses secara hukum. (jml/den)

Tags :
Kategori :

Terkait