Disdik Ingatkan MOS Tanpa Kekerasan

Selasa 28-07-2015,14:35 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

MULAI masuk sekolah, para siswa baru diberikan masa orientasi siswa (MOS). Kegiatan ini dalam beberapa dekade lalu identik dengan kekerasan fisik dan verbal. Karena itu, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon mengingatkan sekolah-sekolah untuk mengawasi kegiatan MOS tanpa kekerasan fisik dan verbal. Sebab, pada dasarkan kegiatan ini untuk mengenalkan siswa baru pada lingkungannya. Kepala Disdik Kota Cirebon DR H Wahyo MPd mengatakan MOS pada prinsipnya mengenalkan siswa baru kepada lingkungan sekolah yang menjadi tempat menimba ilmu selama tiga tahun ke depan. Karena itu, Wahyo mengingatkan agar sekolah serius mengawasi dengan baik kegiatan MOS atau program pengenalan sekolah. “Jangan sampai ada kekerasan fisik maupun verbal. Itu kegiatan pengenalan sekolah bagi siswa baru,” ujarnya kepada Radar, Senin (27/7). Dengan kegiatan MOS, diharapkan siswa mudah beradaptasi dan mengenali lingkungan sekolah dengan baik. Lebih dari itu, dalam masa orientasi tersebut antar siswa baru dapat lebih akrab dan saling mengenal. Kegiatan tersebut akan lebih baik di isi dengan acara yang terjalin dalam suasana nyaman dan tenang. Misalnya, melakukan pengenalan sekolah di dalam kelas tanpa menghilangkan esensi saling mengenal. Pada era beberapa dekade sebelumnya, MOS kerap menjadi seperti ajang balas dendam bagi siswa kakak kelas terhadap yuniornya. Bahkan, kegiatan tersebut sampai menimbulkan kontak fisik dan verbal. “Jangan sampai terjadi seperti itu. Kakak kelas membimbing adik kelasnya dengan baik,” ucapnya. Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Negeri Kota Cirebon Dr H Suroso MPd mengatakan, kegiatan MOS harus dilaksanakan tanpa kekerasan dan emosional. Sebab, hal itu akan menimbulkan persoalan di kemudian hari. Mengingat jiwa remaja masih belum stabil secara psikologis. “Jangan sampai MOS pakai acara marah-marah, itu akan menimbulkan perselisihan diantara mereka. Kita jaga dengan baik anak-anak mengenal lingkungan barunya di sekolah,” pesannya disampaikan kepada Radar, Senin (27/7). Membangun karakter murid menjadi lebih baik merupakan tujuan semua jenjang pendidikan. Karena itu, Suroso berharap seluruh sekolah SMA Negeri di Kota Cirebon menjaga dan mengawasi kegiatan MOS agar tidak keluar dari yang ditentukan. Pengenalan sekolah bagi siswa baru dilakukan berbeda waktu. Ada sekolah yang telah melakukan MOS, ada yang baru hari Senin (27/7), adapula sekolah yang memulai MOS pada Selasa (28/7). Terpenting, kata Suroso, agenda kegiatan tahunan itu berjalan dengan baik tanpa ada kekerasan fisik maupun verbal. Hal ini menjadi tugas dan tanggungjawab sekolah masing-masing. Kepala MKKS SMP Negeri Kota Cirebon Ali Saidi Arinuryanto SE MM menyampaikan, MOS hanya pengenalan sekolah dan cara belajar di tempat baru. Sebab, sistem dan cara belajar serta atmosfir antara sekolah dasar dengan SMP berbeda. Begitupula antara SMP dengan SMA. Meskipun pada prinsipnya sama, namun, siswa baru belum mengenal lingkungannya dengan baik. Karena itu, lanjut Ali, MOS hadir untuk memberikan pengenalan terhadap sekolah, teman-teman baru dan menjalin keakraban antara siswa baru dengan temannya satu angkatan maupun mengenal kakak kelas dan para guru. “Kami sepakat MOS tanpa kekerasan fisik dan verbal. Itu menjadi acuan bersama,” ujarnya. (ysf)

Tags :
Kategori :

Terkait