Bupati Terima Satya Lencana Wirakarya

Senin 03-08-2015,07:53 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

MAJALENGKA - Bertepatan Peringatan Hari Keluarga Nasional ke-22 Tahun 2015 tingkat Nasional di Sunburst BSD Kota Tanggerang Selatan Provinsi Banten, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan penghargaan Satya Lencana Wirakarya kepada 14 bupati dan walikota se-Indonesia. Penghargaan tersebut salah satunya diterima Bupati Majalengka, H Sutrisno SE MSi, Sabtu (1/8). Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMDPKB) Kabupaten Majalengka, Drs H Eman Suherman MM yang ikut mendampingi bupati mengatakan, penghargaan tersebut merupakan penghargaan tertinggi di bidang kependudukan dan keluarga berencana (KB). Penghargaan yang diberikan, karena sejak menjabat sebagai bupati dari tahun 2009 hingga sekarang Sutrisno sangat konsisten mendukung program keluarga berencana di Kabupaten Majalengka. “Sehingga angka kelahiran dan laju pertumbuhan penduduk (LPP) terkendali dengan baik. Angka kelahiran di Kabupaten Majalengka selama kepemimpinan bupati Sutrisno sampai saat ini mencapai 1,86. Artinya rata-rata seorang ibu memiliki 1 sampai dengan 2 orang anak. Dengan demikian, target program pemerintah 2 anak cukup telah berhasil dilaksanakan di Kabupaten Majalengka,” jelasnya. Rendahnya angka kelahiran sangat menunjang laju pertumbuhan penduduk, dan laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Majalengka sejak tahun 2010 adalah 0,40 persen. Angka tersebut menujukan angka yang terendah di Jawa Barat. Maka tujuan KB untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk berhasil diwujudkan di Kabupaten Majalengka. Selain sisi prestasi, penghargaan tersebut juga tidak lepas atas penilaian Badan Intelijen Negara (BIN). Satya Lencana Wirakarya diberikan kepada gubernur, bupati dan walikota yang konsisten dan berkomitmen terhadap program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga. Dukungan dan komitmen bupati terhadap program keluarga berencana antara lain dukungan anggaran yang cukup besar termasuk bagi pos KB, sub pos KB desa, yang mencapai Rp3,3 miliar per tahun. Selain itu dukungan terhadap pembentukan tenaga penggerak KB (TPD), pembangunan balai penyuluh KB di tiap-tiap kecamatan, dukungan anggaran untuk pembinaan kesehatan reproduksi remaja, kepada akseptor KB pengguna KA yang memakai kontrasepsi jangka panjang MOP, MOW dari keluarga miskin diberikan bantuan paket perternakan ayam, peralatan teknologi tepat guna yang mau berusaha untuk meningkatkan pendapatnya. “Bahkan pak bupati berkeyakinan bahwa program keluarga berencana sangat penting. Meski hasil pembangunan melimpah, tetapi jika penduduknya tidak terkendali maka kurang bermakna. Guna mengantisipasi migrasi penduduk dari luar sebagai dampak kemajuan Majalengka, pak bupati telah menyiapkannya. Setiap penduduk yang datang harus tercatat dan terdata lengkap, usia, jumlah anak, jumlah keluarga, kondisi kesehatan, dan jika masih pasangan usia subur diberikan penyuluhan KB agar bisa mengendalikan jumlah anak. Selain itu di perusahaan-perusahan disarankan dibentuk Pos KB perusahaan, yang tujuannya melayani dan memberikan informasi kepada karyawan, pegawai, buruh tentang KB, kesehatan reproduksi dan pembangunan ketahanan dan kesejahteraan keluarga,” pungkasnya. (har/opl)

Tags :
Kategori :

Terkait