Kades Rancaputat Siap Bongkar Pemalsuan Identitas di Disdukcapil

Senin 03-08-2015,18:44 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

MAJALENGKA – Krisis blangko Kartu Keluarga (KK) yang terjadi di Kabupaten Majalengka tampaknya dimanfaatkan oleh sejumlah oknum. Hal itu terungkap saat dua warga Desa Rancaputat Kecamatan Sumberjaya membuat KK di kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil), malah tidak menunggu terlalu lama. Perangkat Desa Rancaputat mengetahuinya berdasarkan bukti blangko KK yang sudah jadi. Kepala Desa Rancaputat, Dedi Kusnadi didampingi kaur pemerintahan Edi Ependi mengungkapkan, pemerintahan desa merasa kecewa. Sebab ada 13 warga mengurus pembuatan KK dari sebelum Ramadan lalu sampai akhir Juli ini belum juga rampung. Berhasilnya dua warga tersebut jelas secara langsung membunuh karakter kepala dan jajaran perangkat desa. Sebab 13 warga khususnya yang belum mendapatkan KK serta masyarakat pada umumnya bisa berasumsi negatif kepada pemdes. “Ini ada yang tidak beres. Katanya blangko KK dan akte itu sedang krisis tetapi nyatanya ada warga yang bisa membuat langsung jadi ke Disdukcapil. Saat saya mencari data ke pihak kecamatan, dua warga yang bersangkutan tampaknya tidak melaksanakan adiministrasi ke kecamatan melainkan langsung ke kantor Disdukcapil,” kata Edi sambil menunjukan bukti KK tersebut. Disamping berpengaruh terhadap kinerja para perangkat desa, faktor lainnya misalnya dikhawatirkan yang bersangkutan tengah terlibat masalah hukum. Pihaknya tidak menyalahkan warganya, melainkan merasa resah dengan oknum di Disdukcapil yang memanfaatkan kekosongan blangko KK yang terjadi saat ini. “Kami telah telusuri ke kantor kecamatan dan memang sedang krisis. Tetapi Disdukcapil masih melayani pembuatan KK dan tertanggal jadi pada 13 Juli lalu. Apalagi dua warga ini salah satunya adalah warga yang baru pindah. Itu kan harus ada surat keterangan pindah dari desa sebelumnya. Tetapi desa malah dilewati. Jangan sampai kalau terjadi apa-apa desa yang disalahkan,” imbuhnya. Kaur umum Desa Rancaputat Abdul Jalil menambahkan, pihaknya juga telah menelusuri jika dua warganya itu mengeluarkan biaya administrasi yang cukup besar. Dari biasanya hanya dikenakan administrasi Rp25 ribu bagi pemohon pembuatan KK, kali ini mencapai Rp650 ribu. Pihaknya berharap oknum yang bermain di bidang pelayanan masyarakat ini ditindaklanjuti baik oleh Pemkab Majalengka maupun pihak kepolisian. “Jelas ini mencoreng nama desa. Apalagi ini kan warga luar yang ingin pindah. Otomatis harus ada surat pengantar pindah dari desa lain. Tentu akan menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat. Kami berharap di desa lain tidak sampai terjadi terkait krisis blangko KK ini,” tegasnya. Sementara itu, kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Majalengka H Jojo Hadiwijaya SH kaget mendapat informasi tersebut. Setahunya, krisis blangko KK tengah terjadi di Kabupaten Majalengka. Dalam proses pembuatan KK, pihaknya hanya sebatas menandatangani. Soal cetak sepenuhnya hanya ada di masing-masing kecamatan. Ia menyebutkan, sejumlah kecamatan yang masih ada stok blangko diantaranya Sumberjaya, Lemahsugih, dan Panyingkiran. “Di sejumlah kecamatan itu masih banyak yang asli. Jangan-jangan pembuatan itu bukan di Disdukcapil, karena sepengetahuan saya yang nyetak selama ini kan setiap kecamatan. Apalagi informasi yang bersangkutan awalnya bukan warga Sumberjaya. Dari sini sudah jelas, mana tahu kalau administrasi yang bersangkutan adalah bukan warga Majalengka, otomatis kalaupun ada blangko tidak akan keluar. Karena KK, akte, KTP itu kan saling berkaitan,” terangnya Minggu (2/8). Soal dugaan pemalsuan identitas, Jojo mengimbau masyarakat jangan dibohongi oknum yang tidak bertanggung jawab. Pihaknya akan berupaya mencari kebenaran termasuk meminta foto copy KK tersebut. Kalau memang ada pemalsuan, yang pasti bukan terjadi di Disdukcapil. Pihaknya akan berusaha menelusuri terkait pembuatan si pemohon apakah di kecamatan atau di Disdukcapil. “Biasanya yang seperti itu untuk kepentingan warga yang akan berangkat menjadi TKW maupun TKI. Kita tetap waspada terkait penyalahgunaan pembuatan dan pemalsuan identitas. Kita akan telusuri dan kita bongkar,” tandasnya. (ono)

Tags :
Kategori :

Terkait