PNPM Gelar Pelatihan Jurnalistik

Kamis 12-01-2012,02:26 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

KRAMATMULYA– Forum LKM (Lembaga Keswadayaan Masyarakat) tim 3 Kecamatan Kramatmulya mengadakan pelatihan jurnalistik, kemarin. Bertempat di Kantor Desa Kalapagunung, sedikitnya 20 peserta mengikuti kegiatan tersebut. Fasilitator PNPM Tim 3 Kecamatan Kramatmulya, Hafid Hamdani, menyebutkan, 20 peserta yang mengikuti pelatihan ini merupakan pengurus LKM di tiap desa. Dari 10 desa yang ada, masing-masing mengutus dua perwakilan. ”PNPM di Kecamatan Kramatmulya ini sudah berjalan sejak 2008. Tapi pertanggungjawaban kepada publik kami masih mempunyai kendala. Agar semua masyarakat mengetahui apa yang sudah kami lakukan selama ini, maka kami berencana untuk membuat buletin,” terang Dani—sapaan akrab Hamdani di sela-sela acara. Guna mewujudkan buletin yang bernama Media Warga lanjutnya, maka perlu ada pelatihan. Pelatihan sendiri dilaksanakan selama dua hari, Rabu (11/1) dan Kamis hari ini. Pemateri yang dihadirkan yakni wartawan dari Radar Cirebon Group terdiri dari Deden Rijalul Umam (Radar Kuningan) dan Rio Kencono (Rakyat Cirebon). ”Dalam Media Warga, kita informasikan kepada masyarakat kegiatan apa saja yang telah, sedang dan akan dilaksanakan. Berikut alokasi dana serta berapa nominal dana yang telah dihabiskan. Ini semua dalam rangka mewujudkan akuntabilitas dan transparansi program PNPM di setiap desa,” jelas Dani. Ketua Forum LKM Tim 3, Iim yang terlihat sibuk mempersiapkan kegiatan, turut menambahkan. Pihaknya berharap pelatihan yang digelar itu bisa menjadi bekal bagi para pengelola PNPM untuk membuat buletin Media Warga. Setidaknya, motivasi pengurus untuk menulis. Sementara itu, pelatihan yang berlangsung sekitar dua jam itu berlangsung cukup dinamis. Suasana diskusi terlihat hidup lantaran para peserta aktif bertanya. Edah Jubaedah misalnya, pengurus LKM Citra Karya Mandiri, Desa Kalapagunung, menanyakan bagaimana strategi yang tepat untuk membuat buletin yang mampu memikat masyarakat meski dengan minim dana. ”Alhamdulillah LKM kami sudah membuat buletin Media Warga. Bahkan sudah terbit dua edisi. Tapi masih bersifat sederhana sehingga perlu masukan bagaimana penataan dan strategi yang memikat pembaca,” tanya perempuan berjilbab yang menjabat redpel buletin tersebut. Nanda dari Karangmangu pun ikut mengacungkan tangan. Setelah menyimak penuturan pemateri, mulai dari teknis penulisan sampai jenis-jenis tulisan, dia merasa itu menjadi pengalaman dan wawasan baru. Hanya saja dirinya meminta agar pemateri bisa menjelaskan buruknya citra wartawan sekarang ini. Rizki dari Kramatmulya mengulas kembali soal jenis-jenis tulisan. Dia menanyakan apakah semua jenis tulisan bisa dimasukkan pada rubrikasi buletin. Dia juga menanyakan berita seperti apa saja yang layak dimuat dalam sebuah buletin. Baik Deden maupun Rio mampu menjawab seluruh pertanyaan secara lugas. Mereka berdua terlihat begitu menguasai materi yang disampaikannya. Kesimpulan dari jawabannya itu, peserta diminta untuk berfikir bebas. Tumpahkan semua daya kreasi dalam menentukan rubrikasi buletin. Jangan sampai terjebak oleh sistem dan bersifat kaku. Yang terpenting rubrik transfaransi program PNPM tidak dihilangkan. Untuk halaman depan buletin pemateri menyarankan agar memuat rubrik yang paling menarik. Tentu saja dengan judul yang dikemas semenarik mungkin. (ded)

Tags :
Kategori :

Terkait