Bela Sabar, PPM Luruk KPPT

Jumat 13-01-2012,00:44 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

LEMAHWUNGKUK - Perkelahian antara mantan Kepala Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (KPPT) Sabar Simamora dengan pegawai KPPT awal pekan ini, masih berbuntut. Puluhan masa dari Pemuda Panca Marga (PPM) Kota Cirebon meluruk kantor KPPT, yang berlokasi di Jl Benteng, Kamis (12/1), sekitar pukul 09.00 WIB. Masa mendatangi kantor, meminta klarifikasi atas insiden pengeroyokan terhadap Sabar Simamora, yang juga Wakil Ketua PPM. Namun polisi sigap mengamankan kantor KPPT dari kemungkinan hal-hal tidak diinginkan. Leman, staf KPPT Kota Cirebon kepada menjelaskan kedatangan PPM ke kantornya meminta klarifikasi terkait pengeroyokan Sabar Simamora. Menurutnya, persoalan ini sebenarnya antara pegawai KPPT dengan Sabar Simamora. Tidak ada urusannya dengan PPM. Sehingga dirinya menyesalkan PPM yang mendatangi kantornya. Leman juga menjelaskan, awal kronologis kejadian bermula tarik-menarik keberadaan mesin fotokopi yang dibeli tahun 2009. Saat itu Sabar Simamora sebagai kepala KPPT. Pembelian mesin fotokopi berasal dari pegawai KPPT. Bukan Sabar secara pribadi. Bukti-buktinya juga ada pembelian mesin tersebut. Namun pada perjalanannya yang bersangkutan ingin mengambil  mesin fotokopi. “Saat ke Setda, kami sebenarnya ingin meminta klarifikasi kepada dia. Termasuk SMS ancaman kepada salah satu pegawai KPPT, tapi tiba-tiba Sabar menendang kami. Langsung saja spontan berusaha untuk membalas,” katanya. Ia menegaskan, keberadaan mesin fotokopi selama ini yang lebih banyak menikmati keuntungan, adalah Sabar. Sedangkan pegawai di sini tidak mendapatkan. Setelah dia pindah, tiba-tiba mesin fotokopi ingin diambil  oleh Sabar. Padahal itu adalah hak pegawai. Ketua PPM Kota Cirebon, H Yuyun Wahyu Kurnia, sekitar pukul 11.00 WIB, saat tiba di kantor KPPT mengaku kaget dengan aksi yang dilakukan anak buahnya. Menurut Yuyun, dirinya tidak mengikuti perkembangan berita di media masa karena sedang ada di luar kota. Namun anak buahnya sempat meminta izin, itu pun hanya lima orang. Tapi dirinya kaget ketika tiba-tiba ditelepon Dandim 0614 Cirebon, dan diberitahu seorang wartawan, PPM  datang ke  KPPT mencapai puluhan orang. Ketua kadin Kota Cirebon ini juga menyesalkan sikap Sabar Simamora yang melibatkan PPM. Padahal persoalan ini adalah persoalan kedinasan sebagai PNS. Meski Sabar sebagai wakil ketua PPM Kota Cirebon, persoalan ini tidak bisa serta merta melibatkan PPM. “Saya salut semangat korpsnya anak-anak. Tapi bukan seperti ini karena tidak ada kaitannya,” tegasnya. Tidak berapa lama, Yuyun akhirnya mengumpulkan anggota PPM yang berjumlah sekitar 20  orang. Dalam arahannya Yuyun menanyakan alasan meluruk ke KPPT, termasuk menanyakan pihak yang menyuruh. “Siap, datang ke sini spontan,” kata seorang anggota PPM. Mendapat jawaban tersebut, Yuyun langsung menampar kedua pipi ketua regu. Bahkan perutnya dipukul Yuyun. “Saya menghargai semangat korps. Tapi tidak seperti ini. Kita selesaikan persoalan ini di rumah saya, bubar,” tandasnya. Yuyun berjanji peristiwa ini tidak terulang. Kecuali Sabar dikeroyok kembali. Karena itu persoalan tidak boleh berlarut-larut. Dan meminta wali kota harus menyelesaikan secepatnya persoalan ini. Seusai insiden tersebut, kemarin siang sekitar pukul 13.30 WIB, jajaran unsur pimpinan daerah, seperti Polres Ciko, dandim, sekda, wali kota menggelar pertemuan di ruangan sekda. “Pertemuan membahas insiden tadi pagi mas,” kata salah satu staf pemkot. (abd)

Tags :
Kategori :

Terkait