Calhaj Cirebon Meninggal saat Berada di Bekasi

Rabu 26-08-2015,09:17 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON- Kabar duka datang dari rombongan calon jamaah haji (calhaj) Kabupaten Cirebon. Salah seorang calhaj bernama Uci Sanusi, meninggal dunia di Bekasi. Uci Sanusi meninggal dunia karena sakit, Senin (25/8), di RSUD Bekasi. Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Cirebon H Abudin MAg membenarkan hal itu. Uci yang merupakan kepala madrasah di Desa Karangkendal itu meninggal sekitar pukul 18.00 WIB. “Beliau jamaah yang tergabung dalam kloter 8, meninggal dunia karena sakit tadi malam (Senin malam, red),” ujarnya. Abudin pun meminta para jamaah untuk tetap menjaga kesehatan dan staminanya saat hendak dan saat menjalani ibadah haji di Tanah Suci. Mengingat, cuaca panas sudah menanti para calhaj.  Selain jamaah yang meninggal, Abudin menegaskan tidak ada kendala dalam keberangkatan calhaj Kabupaten Cirebon. Persoalan adanya 24 calhaj yang sempat tertahan lantaran belum memiliki visa pun sudah diselesaikan. “Saya pastikan semua jamaah akan berangkat, jadi tidak ada masalah,” jelasnya. Sebelum pemberangkatan, Abudin mengaku Kemenag telah meminta Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) untuk tidak memberangkatkan calon jamaah haji yang belum me­miliki visa. Namun sayangnya, masih saja ada KBIH yang nekat sehingga membuat para calon jamaah haji tertahan. “Kami sudah melarang semua KBIH untuk tidak memberangkatkan jamaah yang belum memiliki visa, tapi karena mereka ikut berangkat akhirnya ditahan. Karena di embarkasi ini ya tidak mau tahu, harus ada visa. Jadi mereka tertahan,” lanjutnya. Akhirnya, ke-24 jamaah yang tertahan itu pun harus menunggu hingga visa turun. 24 kursi jamaah itu pun telah digantikan oleh jamaah lain dari kloter 11. “Nah sekarang yang 24 jamaah ini sudah turun visanya dan nanti malam (kemarin, red) akan kita berangkatkan,” jelasnya. Abudin membantah bila ada jamaah yang ditelantarkan. Semua jamaah, kata Abudin dijamin mendapatkan layanan yang baik dan tidak akan terlantar. “Tidak ada yang diterlantarkan,” tegasnya. LIMA BELUM DAPAT VISA Sementara itu, lima calon jamaah haji (calhaj) Kota Cirebon belum mendapatkan visa atau surat izin dari pemerintah Arab Saudi. Alasannya karena keterlambatan saat proses pembuatan paspor. Meski demikian, para calhaj tak perlu waswas. Kemenag Kota Cirebon memastikan tak akan ada yang gagal terbang ke Tanah Suci pada September nanti. Kepala Kantor Kemenag Kota Cirebon Drs H Masykur MPd menyebutkan paspor seluruh calhaj sudah selesai diproses. Hanya ada yang mengalami keterlambatan. Sehingga ada lima calhaj yang belum mendapatkan visa haji. Dia optimistis seluruh calhaj Kota Cirebon akan berangkat 7 September mendatang. Diakui, pihaknya terus berkoordinasi dengan embarkasi Bekasi perihal belum keluarnya lima visa calhaj asal Kota Cirebon.    “Pokonya kita pastikan tak ada masalah, tinggal menunggu saja. Tidak sampai gagal berangkat haji. Masih ada waktu sampai tanggal pemberangkatan. Kalau pun belum keluar juga, maka bisa saja calhaj di-over ke kloter lain,” ungkapnya. Calhaj Kota Cirebon sendiri tergabung dalam Kelompok Penerbangan (Kloter) ke-47 gelombang ke satu. Ada 247 calhaj yang berangkat ke Tanah Suci. Jumlah ini sesuai dengan kuota jmaah haji Kota Cirebon berikut juga petugas TPHI 1 orang, TPHD Jabar 2 orang dan TPHD Kota Cirebon 1 orang serta tim kesehatan 3 org. Karena nomor penerbangan pada gelombang kedua, maka jamaah haji akan langsung ke Makkah untuk melaksanakan umrah terlebih dahulu baru kemudian haji. Sementara tempat penginapan berada di Mahbazin. Jamaah sudah tiba di embarkasi 7 September 2015, sekitar pukul 18.45. Kemudian ke bandara tanggal 8 September pukul 15.45 WIB. Take off pesawat sekitar pukul 18.45. Paspor dan visa sendiri biasanya akan dibagikan saat jamaah haji berada di embarkasi atau saat tiba di Tanah Suci. Sementara Kepala Urusan Haji dan Umrah Kemenag Kota Cirebon, H Ahmad Rifai SE MESy menambahkan pihaknya berharap tidak ada calhaj asal Kota Cirebon yang gagal berangkat. “Sebenarnya itu bisa cepat, satu hari saja bisa. Tapi harus bolak balik Bekasi, makanya kita koordinasi terus,” ujarnya. (kmg/jml)

Tags :
Kategori :

Terkait