Lalin Macet saat Jam Pulang Anak Sekolah
Penuh angkot, becak, ojek, bahkan mobil-mobil pribadi. Jalan pun jadi macet. Ini pemandangan tiap jam pulang sekolah, sekitar pukul 12.00. Terjadi setiap hari. Koran ini mencatat beberapa titik yang lalinnya jadi kacau saat jam pulang anak sekolah.
KEMACETAN senantiasa terjadi saat anak sekolah berangkat maupun pulang sekolah. Angkot dan kendaraan pribadi orang tua yang mengantarkan anaknya ke sekolah, kerap membuat lalu lintas menjadi crowded. Terutama sekolah yang terletak di jalan-jalan protokol.
Beberapa titik crowded itu seperti di Jl Wahidin. Di kawasan itu setidaknya terdapat tiga sekolah yang berjejer, yakni SMAN 1, SMAN 6 dan SMPN 5. Saat pulang sekolah, apalagi jam pulangnya berbarengan, kondisi macet sudah menjadi langganan di jalan tersebut. Kondisi serupa juga terjadi di Jl Kartini saat bubaran siswa di kompleks SDN Kartini.
Begitu pula di Jl Siliwangi, di mana SMPN 1 dan SMPN 2 Cirebon saling berhadapan. Di Jl Pemuda, ada SMPN 4. Lalu di Kecamatan Harjamukti, tepat di depan SMAN 3 dan SMPN 7. Sementara di Majasem, ada SMPN 11. Di lokasi-lokasi itu, kemacetan rutin terjadi saat bubar sekolah. Lalu lintas yang crowded ini hanya ditangani satpam sekolah dan siswa. Beberapa kali pantauan koran ini, termasuk siang kemarin, tidak terlihat petugas dari Dishub atau kepolisian.
Kepala SMPN 2 Cirebon Drs Djodjo Sutardjo MM mengakui itu. Untuk menangani keruwetan lalu lintas saat bubaran anak sekolah, petugas satpam dan siswa yang tergabung dalam Patroli Kemananan Sekolah (PKS) yang dikerahkan.
\"Mereka yang mengantarkan anak untuk menyeberang. Sementara petugas kepolisian dan Dishubinkom kadang kala saja membantu,” katanya, kemarin. Dia mengaku tak berkoordinasi mengenai penanganan arus lalu lintas saat bubaran anak sekolah. \"Ya lebih baik mereka sendiri yang seharusnya peka, meskipun tidak diminta,\" ujar Djodjo kepada Radar.
Syamsuri, satpam di kompleks SDN Kartini, mengaku sedikit kerepotan ketika mengatur lalu lintas saat bubaran anak sekolah. Apalagi jika anak pulang dalam waktu yang bersamaan. Terlebih personel satpam juga sangat terbatas. SDN Kartini untuk kelas 1-3 bubar pukul 11.30 WIB. Sementara untuk kelas 4-6 bubar pukul 12.30 WIB. \"Ya polisi dan dishub kadang kala ada yang ke sini,\" ucapnya. Selain kendaraan orang tua yang menjemput, angkot dan becak juga mengantre untuk mencari penumpang.
Sementara Geto, satpam SMAN 2 Cirebon mengatakan setiap kali bubaran sekolah pihaknya ikut membantu menyeberangkan siswa. \"Ya kalau bubar ada biasanya polisi yang bertugas,\" ucapnya. Ia menyebutkan jam pulang siswa SMAN 2 Cirebon terjadi pada pukul 15.15 WIB untuk hari Senin dan Selasa. Sedangkan untuk hari Rabu hingga Sabtu pulang pukul 13.45 WIB. Tentu saja, jikalau jam pulang sekolah ini bersamaan membuat lalu lintas menjadi menumpuk.
Di lain sisi, SDN Kartini mulai memberlakukan pembatasan area orang tua saat menjemput dan mengantar anak sekolah. Orang tua hanya diperbolehkan mengantar dan menjemput sampai pintu gerbang. Kepala SDN Kartini 2, Moh Sanusi SPd mengatakan dengan adanya sistem ini bisa sedikit mengurangi kemacetan lalu lintas dan menumpuknya orang tua di lingkungan sekolah.
\"Ya kita sudah mulai terapkan itu, orang tua tidak boleh masuk lagi ke sekolah. Cukup sampai pintu gerbang saja, kemudian anak dititipkan di satpam untuk diantar ke kelas,\" ucapnya. Minimal dengan peraturan itu, bisa mengurangi penumpukan kendaraan yang parkir di dalam area sekolah. Serta orang tua yang menunggu anaknya pulang.
Hal ini demi kenyamanan dalam proses belajar mengajar. Sehingga anak dan guru fokus belajar dan memberikan materi. \"Kalau orang tua sampai masuk menunggu di sekolah, kan membuat proses belajar mengajar tidak nyaman. Di samping juga mengurangi dampak anak-anak menjadi manja, biarkanlah mereka fokus belajar jangan ditunggiin terus,\" sebutnya.
Sanusi mengatakan dengan peraturan ini, suasana di dalam kompleks sekolah dasar Kartini menjadi lebih tertib. Walaupun di luar sekolah memang diakuinya lalu lintas selalu macet saat bubaran. Untuk itu, pihaknya juga menyiasatinya dengan cara menambah jam ekstrakulikuler. Hal ini dilakukan agar anak sekolah tidak pulang secara bersamaan.
\"Ya kalau menambah dan mengurangi jam pelajaran itu kan tidak mungkin. Tapi kita coba menambah jam ekskul, untuk anak SD kelas 4-6. Jadwalnya pulang jam 12.30 kita tambah jam ekskul supaya menahan mereka pulang sampai 14.00 WIB. Sehingga pulangnya tidak bersamaan dengan sekolah lain,\" ucapnya.
Di dalam areal kompleks SDN Kartini sendiri terdapat empat sekolah. Dengan jumlah total murid lebih dari 1000 siswa. Maka bisa dibayangkan jikalau semuanya bubar dalam waktu yang bersamaan. Terlebih areal bangunan di SDN Kartini sangat sempit. \"Maka dari itu, kita tidak lepas juga koordinasi dengan para kepala sekolah yang lain di kompleks SDN Kartini ini,\" ungkapnya.
Sementara Kasat Lantas Polres Cirebon Kota AKP Kurnia SPd melalui Kanit Turjawali Iptu Supai Warna SSos mengatakan pihaknya sudah melakukan langkah-langkah antisipasi untuk mengatasi macet pada saat bubaran jam sekolah. Dikatakan, setiap sekolah di jalan-jalan titik rawan macet, pihaknya menempatkan personel untuk mengatur arus kendaraan.
Titik-titik itu antara lain kompleks SDN Kebon Baru, kompleks SDN Kartini, Jl Wahidin, Jl Cipto, Jl Tuparev, MAN 3 , SMPN 1 dan SMPN 2. “Setiap titik kita tempatkan dua personel khusus saat bubaran anak sekolah. Selain itu kita sudah juga pasang traffic cone agar jalanan di depan sekolah tidak dijadikan lahan parkir orang tua yang menjemput anak. Karena bisa menimbulkan kemacetan,” ujarnya. (jml/dri)