Harga Gabah Tembus Rp600 Ribu Per Kuintal

Rabu 26-08-2015,18:00 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

MAJALENGKA - Musim kemarau kali ini memicu kekeringan lahan pertanian di sejumlah kawasan, terutama Majalengka bagian utara. Akibatnya, hasil pertanian dari lahan yang masih berproduksi dijual tinggi. Harga gabah bisa di atas Rp600 ribu per kuintal. Hal tersebut seperti terjadi di Kecamatan Sumberjaya. Kekeringan menyebabkan biaya produksi menjadi membengkak hampir dua kali lipat, untuk mempertahankan lahan pertanian agar tetap menghasilkan. Juju, salah seorang pemilik lahan di Desa Sumberjaya Kecamatan Sumberjaya menjelaskan, untuk mempertahankan lahan pertanian mereka yang kritis akibat kekeringan memerlukan biaya tambahan guna menyedot air, membuat sumur pantek dan upaya lainnya. Hal itu dilakukan agar tanaman padi di atas lahan mereka bisa tumbuh sampai bisa dipanen. “Musim tanam kedua ini ongkos produksinya membengkak hampir dua kali lipat dari ongkos produksi musim tanam sebelumnya. Daripada gagal panen dan tanaman padinya menjadi tidak bisa dipanen.  Jadi wajar kalau kita mematok harga jual gabah lebih tinggi, untuk mengganti ongkos produksi,” ujar Juju kemarin (25/8). Dengan kondisi seperti ini, hanya petani dengan modal besar saja yang bisa menyelamatkan dan mempertahankan tanaman padi mereka agar bisa tetap tumbuh hingga dipanen. Sehingga jumlah sawah yang masih mampu menghasilkan panen padi pada musim tanam kedua ini jumlahnya juga semakin sedikit. “Salah satu penyebab harga gabah tinggi, karena sawah yang masih mampu berproduksi di musim kemarau ini jumlahnya semakin sedikit. Dengan minimnya stok tersebut, maka wajar terjadi kenaikan harga jual gabah karena kondisinya seperti ini,” sebutnya. Petani lainnya, Remi menyebutkan jika harga jual gabah saat ini berada di kisaran Rp600 ribu hingga Rp620 ribu per kuintal. Angka tersebut menurutnya mengalami peningkatan dibandingkan pekan-pekan sebelumnya, dimana harga gabah masih di kisaran Rp560 ribu per kuintal. Kondisi seperti itu menurutnya terjadi di sejumlah desa di Kecamatan Sumberjaya, diantaranya Desa Bongas, Garawangi, dan Sumberjaya. Mereka memprediksi harga jual gabah bisa terus naik, kecuali jika lahan pertanian di daerah yang mendekati hulu seperti di perbatasan dengan Kecamatan Leuwimunding sudah bisa dipanen. (azs)

Tags :
Kategori :

Terkait