MBS Solusi Tingkatkan Mutu Pendidikan

Kamis 27-08-2015,09:00 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

SUMBER – Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) terus dilakukan secara bertahap. Setelah beberapa sekolah di bawah naungan Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, kini giliran madrasah menerapkan manajemen tersebut. Hal itu dilakukan agar tercipta sinkronisasi antara lembaga pendidikan umum dan agama sehingga tercapainya pendidikan yang berkualitas. Sekretaris Daerah Kabupaten Cirebon, Drs H Dudung Mulyana MSi mengatakan MBS merupakan alternative baru dalam pengelolaan pendidikan yang lebih menekankan kemandirian dan kreativitas sekolah. MBS ini bisa menjadi solusi bagi lembaga pendidikan agar bisa mengikuti perkembangan teknologi. Sekolah, menurut dia merupakan salah satu pusat pendidikan yang dituntut untuk menghasilkan sumber daya manusia yang unggul. Di dalam sekolah, ada sistem organisasi yang terdiri dari sejumlah orang agar tujuan itu tercapai. “Agar sistem organisasi itu berjalan dengan baik, tentu dibutuhkan sebuah manajemen. Salah satu manajemen yang erat kaitannya dengan perkembangan otonomi daerah adalah manajemen berbasis sekolah (MBS),” tuturnya saat membuka seminar penerapan kelembagaan dan manajemen sekolah dengan manajemen berbasis sekolah di satuan dasar bagi madrasah di NU Center, Sumber kemarin (26/8). Secara umum, MBS bisa diartikan sebagai model manajemen yang memberikan kewenangan (otonomi) yang lebih besar kepada kepala sekolah dan mendorong pengambilan keputusan secara pastisipatif dengan melibatkan semua civitas academica di sekolah, mulai dari guru, siswa, karyawan, orang tua siswa (komite sekolah) dan masyarakat. “Silahkan, kepala sekolah bisa mengesksplorasi segala potensi yang ada di sekolah tersebut dengan melibatkan seluruh steakholder, sehingga tercipta sebuah kesepakatan untuk meningkat mutu pendidikan dan kualitas sumber daya manusia,” bebernya. Tujuan MBS, jelas Dudung, untuk mengembangkan prosedur kebijakan sekolah, memecahkan masalah dan mampu memanfaatkan semua potensi individu yang tergabung dalam lingkungan sekolah. Sehingga,  selain dapat mencetak orang yang cerdas, juga dapat mempersiapkan tenaga-tenaga pembangunan. “Sekolah adalah bagian yang integral dari masyarakat, ia bukan merupakan lembaga yang terpisah dari masyarakat, kemajuan sekolah dan masyarkat saling berkolerasi, keduanya saling membutuhkan, Masyarakat adalah pemilik sekolah, sekolah ada karena masyarakat memerlukannya,” imbuhnya. Sementara, salah satu pembicara dalam pertemuan ini, Masyhuri mengatakan sekolah harus kreatif agar menjadi unggul. Walaupun keunggulan tersebut tidak melulu harus menggunakan anggaran. Misalnya, menerapkan pendidikan akhlak peserta didik seperti menerapkan kebijakan membaca Alquran dimulainya aktivitas kegiatan belajar mengajar. Atau mengajarkan para siswa memanfaatkan sampah menjadi barang yang berguna dengan mendaurulang. “Jadi, banyak cara yang menjadikan sekolah kita unggul,” kata pria yang menjabat sebagai Kepala SMP Negeri 1 Sumber. Sebenarnya, dengan diterapkannya MBS ini menjadikan kepala sekolah bisa leluasa mengembangkan ide-idenya, demi menciptakan generasi yang unggul. “Makanya, dengan penerapan MBS ini dimanfaatkan dengan baik, sehingga kita sebagai pendidik bisa merasa puas, jika anak yang selama ini kita didik menjadi manusia yang berguna untuk bangsa, negara dan agama,” pungkasnya. (jun)  

Tags :
Kategori :

Terkait