BIJB akan Mempercepat Pertumbuhan Ekonomi di Jabar Bagian Timur

Kamis 27-08-2015,23:44 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

CIREBON -Kertajati aerocity akan bertindak sebagoi enabler pertumbuhan ekonomi timur Jawa Barat, terutama Ciayumajakuning. Hal ini dikatakan Mantan Bupati Kuningan Aang Hamid Suganda saat menjadi pembicara seminar peningkatan infrastrktur wilayah Cirebon terhadap perkembangan tata ruang Cirebon yang dilaksanakan STTC Cirebon di aula kampus, kemarin (26/8). Menurut Aang, kertajati aerocity akan berfungsi sebagai koridor industri dengan memiliki akses langsung ke Kabupaten Karawang industri Bandung metropolitan area, yang mana akan mengembangkan kawasan Ciayumajakuning pada waktu yang sama. Koneksitas itu akan didukung oleh beberapa jenis infrastrktur transportasi jalan tol Cisumdawu yakni jalan tol yang akana menghubungkan Metro Bandung ke Kertajati, dan Tol Cikapali yang menghubungkan Kabupaten Karawang industri ke Kertajati dan Kertajati ke Cirebon. “Badan kerjasama antardaerah kunci bersama mewujudkan infrastruktur yang sinergis,” ungkap Aang. Ahli Utama Ahli Perencanaan Ir FX Budi Widodo Pangarso MSP IAP mengatakan, wilayah kabupaten dan kota Cirebon akan mengalami percepatan dinamika pertumbuhankegiatan dan perkembangan tata bangunan pada area tertentu seturut peningkatan kegiatan transportasi antar daerah. Sejaak diresmikannya Jalan Tol Cikopo-Palimanan yang telah tembus sampai Pejagan Brebes, situasii ini seolah menjadi tanda-tanda zaman dengan dimulainua pengadaan asilitas publik berupa rencana pembangunan BIJB di majalengka 2020 mendatang. Pelaksanaan pembangunan mega proyek bandara internasional jawa barat (BIJB) di Kertajati Majalengka menurut Budi saat ini memasuki babak baru. Anggarannya yang menelan triliun rupiah tengah memasuki penyelesaian konstruksi pembangunan \"runway\" sepanjang 2.500 meter dari rencana mencapai 4.000 meter dengan lebar 60 meter dengan sumber anggaran dari pemerintah pusat. Bila melihat rencana awal akan dibangun diatas lahan lima ribu hektar dengan rincian 3.200 hektare untuk aerocity sementara 1.800 hektare untuk bandara. Ketua STTC Ir H Eri Sudewa MT mengatakan, di dalam RTRW Provinsi Jawa Barat tahun 2009-2029, Kota Cirebon dan wilayah sekitarnya menjadi bagian dari pengembangan Ciayumajakuning sebagai penjabaran kawasan andalan yang antisipatif terhadap perkembangan pembangunan wilayah perbatasan bersama kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan dan Kabupaten Sumedang serta wilayah sekitarnya bahkan telah menjadi pusat kegiatan nasional yang berperan sebagai pusat koleksi dan distribusi skala internasional, nasiopnal atau beberapa provinsi. Menurut Eri, untuk mendukung fungsi tersebut, pemerintah terus berupaya melakukan peningkatan infrastrktur kewilayahan. beberapa bentuk infrastruktur yang telah terbangun dan sedang direncanakan oleh pemerinath seperti jalan Tol Cipali, jalan Tol Cisumdawu, pembangunan bandara BIJB, peningkatan kapasitas dan fungsi pelabuhan Cirebo9n serta bentuk pengembangan infrastrktur lain. \"Secara langsung atau tidak langsung tentu memberikan pengaruh terhadap perkembangan Kota Cirebon dan wilayah sekitarnya,\" tandas Eri Kepala Dinas PUESDM, Ir H Yoyon Indrayana MT menjelaskan berbicara tentang infrastrktur dan tata ruang wilayah Cirebon, masing-masing kota dan kabupaten di Ciayumajakuning memiliki karakteristik masing-masing. Kota Cirebon lebih menonjol sector perdagangan dan jasa serta wisata budaya, kabupaten majalengka sector pertania, perkebunan dan konservasi, Kabupaten Cirebon sector industry pertanian dan perkebunan. Begitu juga Kabupaten Indramayu sector Industri, pertanian dan perkebunan. Sedangkan kabupaten Kuningan sector konservasi pertanian perkebunan dan wisata alam. Dan satu lagi yang masuk dalam pengembangan indrastrktur dan tata ruang wilayah Cirebon yaitu Kabupaten Brebes yang mengandalkan sector pertanian dan perkebunan. (abd/adv)

Tags :
Kategori :

Terkait