Bus Angkut Calon Haji Sering Mogok

Rabu 02-09-2015,11:47 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

Pekan Depan, Para Jamaah dari Cirebon Diberangkatkan MADINAH- Pemberangkan calon jamaah haji (CJH) dari Makkah dan Madinah terkendala bus mogok. Setiap hari, selalu ada bus mogok. Baik ketika tiba di Bir Ali tak bisa dinyalakan lagi, atau mogok di tengah perjalanan atau Padang Pasir. Mogoknya bus tersebut diakui oleh Subhan Cholid Kabid Transportasi PPIH Arab Saudi. Dia membenarkan sejak hari pertama perjalanan jamaah ada beberapa bus yang mogok. Itupun jamaah tidak mendapatkan kompensasi. “Memang jamaah tidak nyaman. Apalagi kalau mogoknya di tengah jalan,” ujarnya. Menurut dia, bus yang digunakan memang bus dengan standar minimal. Karena tidak dilakukan upgrade layanan general service fee (GSF). Sehingga, jamaah kebagian bus yang minimal (keluaran tahun 1999). Jika dilakukan upgrade per jamaah 75 Riyal (Rp225.000) bus yang diberikan Naqobah (organda Saudi Arabia) akan dipermodern keluaran 2010-2015. “Sebelumnya kami sudah melakukan upgrade layanan bus. Namun karena anggaran tidak disetujui, ya bagaimana lagi. Balik ke laptop, sesuai standar minimal yang diberikan pihak angkutan. Apalagi bus-bus yang bagus sudah disewa negara-negara lain,” katanya. Sekadar diketahui, DPR tidak menyetujui anggaran upgrade layanan haji khususnya tentang anggaran layanan transportasi. Sehingga, bus transportasi yang digunakan jamaah bus yang jadul. Meskipun ber-AC bus tersebut keluaran lama. “Kalau orang tidak pernah pergi jauh dengan bus AC seperti itu ya nggak masalah. Tapi kalau sudah biasa pergi dengan fasilitas bagus ya pasti kurang nyaman,“ tuturnya. Menurut dia, untuk memecahkan masalah tersebut, pihaknya hanya bisa menghubungi Muasassah dan naqobah bahwa terjadi bus mogok. Jika kerusakan bisa secepatnya di atasi ya dilakukan perbaikan seketika. Namun, jika lama pihak transportasi PPIH minta penggantian bus. “Mereka juga ada teksnisi keliling untuk melayani perbaikan. Tapi dari dengan adanya bus mogok tersebut semuanya dilakukan penggantian bus,” papar Subhan. Subhan menjelaskan, kecepatan penanganan bus mogok juga bergantung kepada jamaah yang ada di bus. Biasanya ketua rombongan dan sopir yang diberi nomor telepon yang bisa dihubungi jika terjadi masalah. Kalau mogoknya dekat dengan pool penggantiannya lebih cepat. Namun, kalau jauh juga menjadi lebih lama. Antara Madinah-Makkah ada 9 pool (titik) yang disediakan pihak Naqobah. Di titik tersebut disediakan bus cadangan. “Biasanya mereka berusaha dulu diperbaiki, kalau dilihat kerusakannya permanen atau lama baru mereka lapor. Sebaiknya ketua rombongan langsung lapor ke kami biar cepat tertangani. Karena naqobah juga tidak akan mengganti bus sebelum ada perintah dari Muasassah,” paparnya. Selama dua hari lalu, jamaah yang telah diangkut ke Makkah sebanyak 9.194 orang. Sedangkan hari ini baru ada 3 ribu lebih. Karena pada siang hari tiga bus yang mengangkut jamaah mogok di Bir Ali. Bus bus lama yang digunakan untuk mengangkut jamaah yang rawan mogok adalah Abu Sarhat, Hafil, Al Jazirah, Ummul Quro, dan Bus Makkah. “Bus yang dikirim sesuai dengan jumlah kapasitas jamaah. Kalau hari pertama dan kedua Bus Abu Sarhat, hari ini (kemarin) bus Hafil. Tapi kondisinya sama saja, standar minimal bus yang disediakan Naqobah,” tuturnya. Sementara itu, persiapan pemberangkatan calon jamaah haji Kota Cirebon tinggal menghitung waktu. Apabila tidak aral melintang, sebanyak 247 jamaah haji beserta 9 petugas akan berangkat menuju embarkasi Bekasi, Senin depan (7/9). Kepala Seksi Urusan Haji dan Umrah Kantor Kemenag Kota Cirebon H Ahmad Rifai mengatakan seluruh calon jamaah haji Kota Cirebon sudah mendapatkan visa haji, terkecuali dua orang calon jamaah haji cadangan. \"Kalau melihat kuota kita, sudah selesai. Tapi karena ada dua calhaj yang dimutasi ke Bandung, kemudian kita usulkan lagi dua orang calhaj cadangan. Nah ini yang dua orang masih belum selesai visanya, sampai menunggu keberangkatan,\" ujarnya. Di sisi lain, Rifai menyebutkan untuk usia jamaah haji tertua yakni Kamim, warga Jl Pramuka Kalijaga. Dia tercatat lahir tanggal 3 Maret 1928. Saat berhaji usianya sudah menginjak 87 tahun. Sementara jamaah haji termuda berusia 28 tahun, yakni atas nama Muhammad Dedy, warga Tamansari Sunyaragi. Dia tercatat lahir pada tanggal 11 November 1987. \"Memang sekarang ini orang yang berangkat haji itu tidak sepenuhnya dimiliki oleh orang yang kaya, warga biasa pun bisa asalkan dia niat dan usaha,\" jelasnya. Disebutkan, saat ini untuk daftar tunggu haji sekitar 12-14 tahun. \"Ya mudah-mudahan tahun depan kuota haji bisa berjalan normal kembali, karena ada info pengurangan 20 persen kuota sudah akan dicabut,\" jelasnya. (end/jml)

Tags :
Kategori :

Terkait