Tekad Bellaetrix Manuputy setelah Pulih dari Cedera JAKARTA - Setelah mengalami cedera cukup panjang, pemain tunggal putri Bellaetrix Manuputy siap kembali tampil di beberapa kejuaraan internasional. Hanya, pemain yang akrab disapa Bella ini belum mengetahui turnamen apa yang diikuti. “Cedera yang saya alami sudah mulai pulih dan saya juga sudah berlatih normal. Tapi, saya belum tahu turnamen apa saja yang akan dikuti karena harus menunggu informasi dari pelatih,” ujar Bella. Bella mengalami cedera lutut saat memperkuat tim Indonesia di Piala Sudirman. Kejadian nahas ini membuat atlet klub Jaya Raya ini harus absen di dua turnamen besar, yakni BCA Indonesia Open 2015 dan Kejuaraan Dunia 2015. “ Saya ingin bangkit dengan memenangkan beberapa kejuaraan agar meraih poin dan bisa tampil di Olimpiade. Meski tidak mudah, saya akan bekerja keras,” jelas Bella yang juga peraih medali emas SEA Games 2013 di Myanmar. Sementara mantan ratu bulutangkis tunggal putri Indonesia, Susi Susanti sangat berharap sektor yang telah membesarkan namanya di dunia olahraga tepok bulu itu bisa segera bangkit. Harapan itu ia ungkapkan setelah adanya peningkatan prestasi yang ditorehkan srikandi-srikandi bulu tangkis Indonesia dalam beberapa turnamen terakhir. Minimnya prestasi sektor tunggal putri, memang telah menjadi sorotan dalam beberapa tahun terakhir. Puasa gelar bahkan sudah dialami tunggal putri Indonesia sejak medali emas diraih Bellaetrix Manuputty pada SEA Games Myanmar tahun 2013 lalu. Namun tanda-tanda kebangkitan sektor tunggal putri, sudah mulai terlihat lewat kejutan yang dibuat Lindaweni Fanetri pada Kejuaraan Dunia BWF 2015, awal Agustus lalu. Linda yang tidak diunggulkan pada ajang itu, berhasil meraih medali perunggu. Sukses Linda kemudian diikuti Fitriani setelah berhasil meraih medali perak pada turnamen Vietnam Terbuka Grand Prix 2015, akhir bulan lalu. \"Sebagai mantan pemain tunggal putri, saya sangat berharap kebangkitan itu bisa dipertahankan dan terus ditingkatkan. Olimpiade 2016 diharapkan bisa menjadi momentum untuk menjaga tradisi emas Indonesia,\" ujar Susy. Pun, peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 silam itu tidak menampik sulitnya melahirkan para juara-juara baru di sektor tunggal putri. Menurutnya, selain kendala teknis, dukungan keluarga juga menjadi faktor yang penting dalam melahirkan para pemain andalan di sektor tersebut. \"Untuk tunggal putri yang menonjol saat ini, hanya satu, satu karena bibit kita atau peminat untuk putri, tidak sebanyak putra. Lalu mungkin juga dukungan dari keluarga. Saat ini mungkin banyak orang tua mengarahkan putri-putrinya ke seni ketimbang olahraga yang butuh kerja keras,\" ungkapnya. Namun Susy tetap optimis bahwa ditengah sengitnya persaingan bulutangkis dunia, tunggal putri Indonesia bisa kembali berjaya. \"Saya optimis sekali kejayaan itu akan kembali terwujud. Jika Linda mau kerja keras dan terus berlatih, bukan tidak mungkin tradisi emas Olimpiade bisa terwujud. Bukan hanya Linda, para pemain lainnya juga harus bekerja lebih keras,\" beber Susy yang juga menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI. (bam)
Bidik Olimpiade Rio de Janeiro
Kamis 03-09-2015,09:00 WIB
Editor : Harry Hidayat
Kategori :