Pertumbuhan Kredit  Naik Perlahan

Selasa 08-09-2015,09:00 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

Tertinggi di Sektor Perdagangan Hotel dan Pariwisata CIREBON- Pertumbuhan kredit di wilayah Ciayumajakuning mencatat kenaikan tipis 10,83 persen dari 9 persen pada triwulan 2. Capaian tersebut menjadi indikasi arah pertumbuhan kredit bisa membaik bahkan di skala nasional. Kepala KPw BI Cirebon M Abdul Majid Ikram mengungkapkan, dengan naiknya angka kredit artinya bisa dikatakan usaha di Cirebon masih memberi prospek yang positif. Angka Non Performing Loan (NPL) atau kredit macet kini diangka 3,95 persen dari ambang waspada 5 persen. “Kalau untuk kedit macet Cirebon memang masih aman, bisa dilihat dari nilai NPL nya. Namun perbankan juga harus tetap selektif untuk penyaluran kredit,”ungkapnya. Jika dilihat per wilayah secara nominal, lanjut Majid, Cirebon terbilang masih tinggi. Detailnya Kuningan mengalami kenaikan kredit 14,32 persen, Indramayu 12,19 persen, Majalengka 13,10 persen dan Kabupaten Cirebon naik 7,28 persen. Menurutnya Kuningan masih punya magnet yang cukup kuat khususnya di sektor pariwisata. Ini juga yang menyebabkan kredit Perdagangan Hotel dan Pariwisata (PHR) menempati angka tinggi yakni Rp8 triliun dari total kredit Rp27 triliun. “Lainnya dari KPR dan kredit konsumsi seperti untuk pembelian mobil atau kendaraan lainnya,”ujar dia. Berbeda dengan capaian kredit PHR yang mengalami kenaikan meski tipis, pertumbuhan kredit di sektor pertanian cenderung negatif. Disebutkannya hingga triwulan kedua 2015 hanya mencapai minus 11,81 persen. Salah satu penyebabnya karena musim kemarau dan gagal panen di wilayah Ciayumajakuning. Turunnya angka kredit di sektor pertanian mungkin juga dipicu oleh gagal panen besar pada Maret-Mei yang saat itu mengalami musim kemarau cukup panjang dan sangat merugikan petani. Majid menambahkan di sisi lain sebagian besar wilayah Ciayumajakuning mengalami kekeringan. Namun begitu Majid memastikan angka pertumbuhan kredit di sektor pertanian akan kembali bergerak positif saat tiba musim panen berikutnya, apalagi Agustus sudah mulai musim panen. “Mudah-mudahan tidak ada kendala dan petani tidak gagal panen lagi, artinya akan ada perbaikan pula untuk kredit sektor pertanian,\" harapnya. (tta) 

Tags :
Kategori :

Terkait