Jokowi Luncurkan Obat Kuat

Rabu 09-09-2015,18:28 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

Susun Resep Sebulan Lebih, Berkhasiat Gairahkan Ekonomi JAKARTA- Satu bulan lebih menyusun resep obat kuat anti-ekonomi loyo, hari ini akhirnya paket ekonomi diluncurkan. Presiden Jokowi mengatakan, pemerintah sudah menyiapkan tiga paket kebijakan ekonomi. Tapi, untuk tahap pertama, akan dirilis satu paket terlebih dahulu. “Pertama soal deregulasi, ini ada yang untuk rakyat dan pengusaha,\'\' ujar Presiden Jokowi di sela-sela pembagian sembako di Jakarta, kemarin. Menurut Jokowi, ada ratusan langkah yang masuk dalam tiga paket kebijakan tersebut. Misalnya, untuk deregulasi saja ada 154 aturan yang akan disederhakan. Karena itu, pengumuman akan dibagi tiga tahap agar substansinya bisa diterima dengan baik oleh publik. “Karena tadi saya baca memang banyak sekali,” katanya. Kemarin, Jokowi harus memanggil Menko Perekonomian Darmin Nasution untuk meminta laporan terbaru tentang persiapan pengumuman paket kebijakan. Ditemui usai pertemuan dengan presiden, Darmin enggan bicara panjang lebar. Mantan gubernur BI itu menyebut, inti dari paket kebijakan yang akan diumumkan hari ini adalah deregulasi untuk mempermudah masuknya investasi, meningkatkan daya saing industri, serta mendorong pendapatan atau daya beli masyarakat. “Kalau detilnya, tunggu pengumuman presiden besok (hari ini, red),” ucapnya. Menurut Darmin, presiden juga meminta agar deregulasi kebijakan menyangkut sektor industri yang dinilai terlalu rumit atau teknis, agar ditunda terlebih dahulu dan diumumkan pada tahap berikutnya agar penjelasannya bisa lebih lengkap. “Makanya nanti malam (tadi malam, red) kami pilah-pilah dulu mana yang diumumkan tahap pertama, mana yang tahap berikutnya,” ujarnya. Sebelum bertemu presiden, Darmin juga mematangkan rencana paket kebijakan ekonomi per sektor. Misalnya, kemarin dia memanggil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said untuk meminta laporan terkait rencana program di sektor energi. Sudirman mengatakan, pihaknya akan fokus mendorong kinerja investasi di sektor energi. Misalnya, dengan program percepatan pembangunan kilang pengolahan minyak bumi, serta pembangunan fasilitas penyimpanan (storage) BBM untuk memperkuat ketahanan energi. Selain itu, ada pula program yang manfaatnya bakal dirasakan pelaku industri secara umum. “Contohnya melalui penurunan harga gas untuk industri,” katanya di Kantor Kemenko Perekonomian kemarin. Dari sisi fiskal, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menyebut jika pihaknya sudah menyiapkan beberapa program yang akan masuk paket kebijakan. “Kalau dari kami lebih banyak merombak aturan yang menghambat aktivitas ekonomi dan investasi,\'\' ucapnya usai melaporkan pertemuan G20 kepada Presiden Jokowi di Kantor Presiden. Untuk detil insentif fiskal, Bambang masih enggan mengungkap. Yang jelas, lanjut dia, beberapa di antaranya adalah pelonggaran syarat bagi pelaku usaha yang ingin mendapat fasilitas tax holiday, termasuk insentif untuk perusahaan di galangan kapal sebagai bentuk dukungan terhadap visi maritim pemerintahan Jokowi-JK. “Intinya menarik inflow (masuknya investasi, red),\'\' ucapnya. Upaya mendorong Dana Desa juga bakal masuk dalam paket kebijakan. Menurut Bambang, hal itu dilakukan melalui penandatanganan Surat Keputusan Bersama 3 menteri untuk menyederhanakan syarat pencairan Dana Desa. “Kalau ini jalan, akan sangat bagus menggerakkan ekonomi sekaligus meningkatkan daya beli masyarakat di desa,\'\' jelasnya. Selain itu, berdasar pernyataan Darmin sebelumnya, pemerintah juga akan merilis kebijakan fiskal terkait pelonggaran kepemilikan properti oleh warga negara asing (WNA), termasuk pengaturan debt to equity ratio (DER) untuk perusahaan yang ingin melakukan pinjaman dalam bentuk valuta asing. Tak hanya untuk pelaku usaha, Darmin juga memastikan jika paket kebijakan ekonomi bisa dirasakan manfaatnya oleh rakyat kecil. Hal itu akan dilakukan melalui program pemberian beras untuk masyarakat miskin (raskin) ke 13 dan 14, yang rencananya dibagikan pada September dan November atau Desember. “Itu saat paceklik, jadi tambahan raskin diharapkan bisa meringankan beban masyarakat,\'\' ujarnya. (owi/wir/gen)

Tags :
Kategori :

Terkait