DI Desa Wanakaya, MN cukup terkenal. Dia banyak dicari orang, karena kasus penipuan. Periode 2009 sampai 2011 ia telah menggelapkan sebanyak 17 sepeda motor. Rata-rata korbannya adalah orang yang sudah dikenal seperti keluarga, kerabat, tetangga, hingga teman kenalan waktu di tahan di lapas. Selama ini, MN rupanya berada di Karawang. Nah, Sabtu (12/9) dia pulang ke Wanakaya untuk mengurus surat-surat yang diperlukan guna keperluan menikah dengan seorang janda asal Cilamaya, Karawang. Sebenarnya ia agak ragu ketika pulang kampung. Pelaku khawatir masih dicari warga dan takut ditangkap polisi. Cuma karena tekanan dari sang calon istri yang menghendaki surat tersebut segera jadi untuk proses pernikahan, akhirnya dia pulang juga. Untuk berjaga-jaga agar selama di kampung tidak ada yang macam-macam, di perjalanan dia membeli senapan korek mainan. Senpi mainan itu diselipkan di balik celana tepat pinggang sebelah kiri saat ia masuk Wanakaya. Tujuannya untuk lebih mengesankan ujung senpi mainan tersebut sesekali ia keluarkan dan kemudian ia tutup kembali dengan baju. Tapi, cara pelaku ini justru membuat warga curiga. Mereka lalu melapor ke Mapolsek Gunung Jati karena melihat MN pulang dari perantauan dengan membawa senjata api. Laporan tersebut langsung direspons polisi. Sekitar pukul 09.00 WIB, polisi datang dan langsung mengamankan pelaku. Polisi pun kemudian menanyakan ihwal senjata yang dibawa. Ternyata semuanya kecele, senjata tersebut bukan senjata api, melainkan korek api yang berbentuk pistol. Nah, saat diperiksa di kantor polisi, terkuaklah kalau dia adalah pelaku pencurian pada 2011. Hal ini dikuatkan bahwa pada 2011 lalu, polisi menerima tiga laporan penggelapan sepeda motor. “Selain senpi mainan, kita temukan juga kunci modifikasi yang diduga dijadikan alat untuk mencuri. Sampai saat ini sudah 17 motor yang baru diakui digelapkan,” ujar kapolres Cirebon Kota AKBP H Eko Sulistyo Basuki SIK SH MH melalui Kapolsek Gunung Jati AKP R Nana Ruhyana SH didampingi Kanit Reskrim Ipda Suprapto SH. (dri)
Kategori :