HARJAMUKTI - Proyek milyaran saluran air Terusan Pemuda, masih belum sanggup mengatasi genangan di jalan tersebut. Buktinya, saat hujan deras kemarin, jalan depan Kampus 3 Unswagati itu masih tergenang.
Seorang mahasiswa Unswagati, Jimmy Opuntia merasa terganggu dengan adanya genangan tersebut. Merasa prihatin, karena genangan air di depan kampusnya tidak kunjung berakhir. “Ini bukan kejadian pertama kali ada genangan di depan kampus. Setiap hujan besar juga selalu banyak genangan air,” tutur warga Kuningan ini.
Sebagai mahasiswa dan pengguna jalan, dia berharap pemerintah lebih berperan dalam memperbaiki fasilitas umum seperti jalan dan saluran air. Bisa jadi, kata dia, pembangunan yang dilakukan saat ini tidak memerhatikan AMDAL sehingga bisa banyak genangan. “Semoga pemerintah ataupun pihak kampus bisa segera memerhatikan kondisi seperti ini. Karena sangat mengganggu, tidak hanya mahasiswa, tapi juga pengguna jalan,” tuturnya.
Kondisi serupa terlihat di kawasan langganan banjir, Perumnas Cirebon. Senin sore (30/1) kemarin, genangan air terlihat di Jl Rajawali Raya dan Jl Ciremai Raya. Meski hanya semata kaki. Kondisi ini membuat para pelintas jalan berhati-hati.
Okri Riyana, pengendara sepeda motor asal Arya Kemuning saat melewati Jl Ciremai Raya mengaku, harus ekstra hati-hati karena banjir yang terjadi disertai dengan angin kencang. “Para pengendara harus lebih berhati-hati karena banjir yang terjadi membuat jalanan licin. Apalagi, anginnya juga kencang,” katanya.
Menurutnya, banjir dan genangan yang terjadi di beberapa titik saat hujan deras turun, adalah hal yang perlu dibenahi pihak terkait. Sebab kenyamanan saat berkendara di jalan menjadi sangat terganggu. “Agak terganggu dan harus ekstra hati-hati kalau jalanan lagi banjir. Saya sendiri sebagai pengendara sebisa mungkin tidak ngebut karena resiko kecelakaan tinggi saat banjir tiba,” papar Xenna Fauzia Dwitamara, warga Gunung Merapi, Perumnas, Cirebon.
Saat meninjau langsung pemukiman penduduk, ancaman banjir masih bisa diatasi. Seperti yang dilakukan pemilik rumah di Jl Gunung Semeru, Indah Trisna. “Biasanya kalau hujan deras sudah turun, harus antisipasi supaya tidak banjir,” ungkapnya.
Tidak hanya di daerah Perumnas, hujan deras yang mengguyur kota Cirebon juga membuat Jl Cipto Mangunkusumo tergenang. Meski hanya setinggi 5 cm, namun cukup menganggu pengendara motor. Salah satunya adalah Safira. Warga Sukapura ini mengeluh tentang genangan air yang ada di daerah Cipto ini. “Kalau hujan dan bawa motor lewat sini, bawaannya nggak nyaman. Soalnya becek banget,” tukasnya. (nda/kmg)