MUNDU - Puluhan hektare sawah di Desa Setupatok, Kecamatan Mundu, mengalami puso. Bahkan, sawah yang dekat dengan Waduk Setupatok pun ikut gagal panen. Salah seorang petani, Soleh mengatakan, sawah miliknya puso lantaran tidak ada suplai air. ”Susah airnya. Setelah waduk setu kering, kita mau ambil air dari mana lagi. Jadi ini tanaman padi pada mati sekarang,” ujar Soleh. Sementara, Ketua Kelompok Tani Desa Setupatok, Toto Hermanto mengatakan, beberapa petak sawah di Desa Setupatok, mengalami gagal panen. Dari sekitar 75 hektare sawah, ada sekitar 65 persen lahan yang mengalami puso. “Sekitar 40 hektare ini gagal panen,” ujar Toto. Penyebab utama gagal panen yang dialami para petani, kata Toto adalah keringnya Waduk Setupatok. Mengingat, ketika musim kemarau, sawah di Setupatok hanya mengandalkan Waduk Setupatok. “Sekarang waduknya mengering, jadi gagal panen semua,” ujar dia. Bila dihitung, kerugian para petani akibat gagal panen ini ditaksir mencapai ratusan juta. ”Petani ini sudah menanam padi sejak Juni. Kalau dihitung, kerugiannya juga cukup banyak. Bisa sampai ratusan juta,” lanjut dia. Bukan hanya Desa Setupatok, para petani di Desa Penpen, Kecamatan Mundu mengalami nasib serupa. Salah seorang petani, Sahroni harus merelakan sawahnya gagal panen. ”Bukan di Setupatok saja yang gagal panen. Di desa-desa lain juga mengalami gagal panen. Sawah saya saja empat hektare ini gagal panen,” ujar Sahroni. (den)
Puluhan Hektare Sawah Setupatok Puso
Jumat 25-09-2015,09:00 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :