CIREBON - Bau tak sedap menyedot perhatian warga sekitar Gunungsari Cirebon, Selasa (31/1) kemarin. Bau gas rupanya berasal dari pabrik es Gunungsari karena bocornya salah satu freon. Saat Radar meninjau lokasi, Ade S, pegawai pabrik es mengatakan kebocoran gas yang berasal dari freon tiba-tiba mengeluarkan bau yang sangat menyengat. Bau tersebut tercium mulai pukul 11.30. “Kebocoran gas terjadi dari salah satu freon yang tiba-tiba mengeluarkan bau menyengat. Kami masih belum tahu penyebabnya apa, karena terjadi tiba-tiba,” katanya.
Namun demikian, menurut Ade, pihak pabrik sudah memanggil sejumlah ahli teknisi untuk mengatasi masalah ini. “Demi mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, kami sudah panggil ahli teknisi untuk mengatasi kebocoran ini,” tutur kepada Radar, Selasa (31/) kemarin.
Saat kejadian, pihak polisi masih terus menyelidiki penyebab terjadinya kebocoran gas. Diantaranya dengan menutup lokasi kejadian untuk menetralisir kebocoran gas. Bahkan, Jalan Cipto sempat ditutup selama 10 menit. Namun setelah gas tersebut dinyatakan tidak berbahaya, Jalan Cipto bisa dilewati kendaraan lagi.
Hal ini sebagai antisipasi agar kebocoran gas yang terjadi tidak melebar dan terhirup lebih banyak oleh masyarakat sekitar. “Kami pihak kepolisian sudah mengambil langkah sementara yaitu dengan menutup lokasi dengan police line untuk menetralisir kebocoran gas supaya tidak melebar ke mana-mana,” terang Kasat Reskrim AKP Didik Purwanto yang ditemui Radar saat meninjau lokasi.
Ditutupnya lokasi kebocoran gas sebagai upaya karena gas yang dikeluarkan sangat berbahaya bagi kesehatan, terutama bagi pernapasan. “Gas amoniak ini sangat berbahaya bagi kesehatan, terutama bagi pernapasan. Maka dari itu kami juga imbau kepada masyarakat yang berada di sekitar pabrik untuk menggunakan masker,” tambahnya.
Sementara ini, pihak kepolisian sudah meminta keterangan dari pihak pabrik untuk selanjutnya melakukan olah TKP. “Kami sudah mintai keterangan karyawan untuk mengetahui tentang sumber dan kebocoran gas yang terjadi. Sementara ini kami tutup dulu TKP, belum olah TKP karena baunya sangat menyengat,” tungkasnya.
Menyengatnya bau gas amoniak asal pabrik es Gunungsari selain mengganggu aktivitas warga setempat, juga mengganggu Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di SMA Negeri 2 Cirebon yang lokasinya berdekatan dengan pabrik tersebut. Drs Candra, Wakasek Peningkatan Mutu SMA Negeri 2 Cirebon mengatakan, imbas terjadinya kebocoran gas pabrik es Gunungsari menyebabkan dua orang siswa pingsan. Yakni Farah, siswa kelas XI IPA 1 dan Tanti, siswa kelas XII IPA 3.
Tak hanya dua orang pingsan, banyak siswa lain yang mengalami sesak napas dan muntah-muntah akibat terlalu banyak menghirup gas beracun tersebut. “Kalau yang pisan ada dua orang siswa. Tapi tadi sempat ada siswa yang mengalami sesak napas dan muntah-muntah akibat menghirup gas yang berasal dari pabrik es sebelah,” katanya.
Demi mengantisipasi bertambahnya korban dari kebocoran gas, pihak sekolah memberitahu seluruh warga sekolah dan Dinas Pendidikan atas kejadian ini. Pihak sekolah pun akhirnya mengambil tindakan untuk memulangkan para siswa pukul 12.20. “Untuk mengantisipasi kebocoran gas, kami terpaksa meniadakan KBM. Kami juga sudah melaporkan disdik, memberitahu bahwa sekolah memulangkan para siswa karena adanya kebocoran pipa gas di pabrik es,” paparnya saat dimintai keterangan, Selasa (31/) kemarin. (nda)