Bocah Dua Tahun Kejang-kejang

Sabtu 10-10-2015,09:00 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

  TUJUAN baik tidak selamanya menelorkan hasil yang baik. Ini terjadi pada pelaksanaan program eliminasi penyakit kaki gajah (elkaga). Seorang bocah asal Kelurahan Winduhaji mengalami demam tinggi usai menenggak obat sirup anti kaki gajah. Jumat (9/10) siang, tampak seorang bocah bernama Muhammad Gio terbaring di ruang perawatan anak nomor 8 kelas 3 RSUD ‘45 Kuningan. Di tangan kanannya tertancap sebuah jarum dengan selang memanjang ke tiang infusan. Bocah berusia 2 tahun 3 bulan itu tampak terkulai lemah. Belum sampai tertidur pulas, Gio pun merengek kesakitan. Ibunya, Oom Situ Romlah (28) langsung mengelus-elus anak semata wayangnya itu. Sesekali dia membetulkan tisu kompresan di jidat anaknya. Berada di samping kirinya, terlihat sang ayah, Dedi Riyanto (32), memasang raut muka cemas. “Anak saya demam, malah sempat kejang sebelum kami bawa ke sini (rumah sakit, red). Nggak tahu penyakit apa, dokter belum ngasih tahu,” tutur Oom saat ditanya Radar. Dia mengatakan, sebelumnya Gio sehat dan bermain seperti biasa. Gejala demam mulai dialami setelah meminum obat anti kaki gajah, Rabu (7/10) lalu. “Rabu sore itu, sekitar pukul setengah lima, kami ke posyandu untuk meminum obat anti kaki gajah. Kalau untuk orang dewasa kan bentuk obatnya tablet. Tapi kalau untuk anak-anak itu kayak puyer. Nah pas Maghrib setelah meminum obat, badan anak saya mulai panas,” ungkap Oom yang tinggal di lingkungan Karanganyar RT 09/03 Kelurahan Winduhaji Kecamatan Kuningan. Pada malam itu, Oom dan Dedi merasa waswas melihat kondisi anaknya. Namun mereka hanya berusaha melakukan penanganan seadanya. Keesokan harinya, demam yang dialami Gio rupanya tidak pulih. Justru malah suhu badannya semakin tinggi. “Kalau tidak salah usai Dzuhur, anak saya kejang. Saya langsung menelepon suami untuk membawanya ke klinik terdekat,” kata Oom diangguki Dedi yang mencari nafkah dengan membuka usaha variasi kendaraan di Jalan Lengkong. Lantaran siang itu tidak berhasil menemui petugas medis dan bidan setempat, dia langsung melarikan Gio ke rumah sakit. Petugas RSUD ‘45 pun langsung menginfus dan melakukan perawatan terhadap Gio. “Jadi sudah sehari anak saya dirawat di sini (RSUD ‘45, red). Karena mulai dirawat Kamis siang sekitar pukul satu,” ucapnya. Seraya menatap anaknya yang tengah terbaring, Dedi memikirkan biaya pengobatan. Karena kekurangmengertiannya, dia tidak kuasa untuk menyalahkan siapa-siapa. Yang jelas, Dedi mengaku telah mendapatkan bantuan dari kepala kelurahan senilai Rp100 ribu. “Kami belum punya kartu BPJS. Nggak tahu darimana biaya perawatan ini, kami masih memikirkan,” kata Dedi yang saat itu terpaksa menutup tempat usahanya sementara karena harus menunggui anaknya. Kepada awak media, Dedi dan Oom menegaskan, sebelum mengonsumsi obat anti kaki gajah, anaknya sehat-sehat saja. Reaksi demam yang dialami, baru terjadi seusai meminum obat tersebut. Dia juga mengaku, sebelum meminum obat, Gio tidak menjalani pemeriksaan dari petugas terlebih dulu. Waktu itu hanya ditanyakan penyakit apa yang dimiliki dan langsung dijawab tidak ada. “Alhamdulillah, istri saya dan juga anak saya tidak punya penyakit yang menjadi syarat untuk meminum obat anti kaki gajah. Kami bertiga pun meminumnya. Saya dan istri saya tidak apa-apa, sedangkan anak saya kerasa panas pas Maghrib,” ungkapnya. Dedi berharap, Gio yang awalnya sehat kembali seperti semula. Muncul keyakinan bahwa demam hingga kejang yang dialami anaknya itu akibat mengonsumsi obat anti kaki gajah. (ded)

Tags :
Kategori :

Terkait