Meneladani Sifat Mbah Kuwu Cirebon 1 Muharram menjadi momen penting bagi umat Islam. Selain disebut sebagai tahun baru Islam, banyak momentum bersejarah di tanggal tersebut. Forum Komunikasi Kuwu Cirebon (FKKC) sendiri telah menyepakati bila 1 Muharram diperingati Haul Mbah Kuwu Cirebon. PERINGATAN Haul Mbah Kuwu Cirebon digelar di Makam Sunan Gunung jati, Desa Astana Kecamatan Gunung Jati, kemarin (14/1). Dihadiri oleh seluruh kuwu se-Kabupaten Cirebon, mereka bersama-sama memanjatkan doa sekaligus berziarah ke makam Sunan Gunung Jati. Setelah itu, mereka melanjutkan ziarah ke petilasan Mbah Kuwu Cirebon di Desa Cirebon Girang Kecamatan Talun. Peringatan itu juga diwarnai dengan pemberian santunan kepada 500 anak se-Kecamatan Gunungjati dan Talun. Hal ini sesuai dengan wasiat Kanjeng Sunan Gunungjati dan Mbah Kuwu Cirebon kepada para penerusnya, yakni kula titip tajug lan fakir miskin. “Makanya, momentum haul ini kita undang anak yatim, kemudian kita kasih mereka santunan,” ujar Ketua FKKC yang juga menjabat sebagai Kuwu Bungko Kecamatan Kapetakan, H Moch Charkim SH, kemarin (14/10). Menurut Charkim, peringatan Haul Mbah Kuwu Cirebon merupakan wujud nyata dari para kuwu se-Kabupaten Cirebon untuk mengenang perjalanan hidup Mbah Kuwu Cirebon yang merupakan salah satu pendiri Cirebon. Selama memimpin perdukuhan Caruban (Cirebon), banyak perilaku yang harus dijadikan contoh untuk diteladani oleh para kuwu saat ini. “Mbah Kuwu saat memimpin, sangat bijaksana, mengayomi dan melindungi rakyatnya. Sehingga, nama Mbah Kuwu Cirebon dikenal dan dikenang oleh masyarakat di seluruh Indonesia,” tuturnya. Kemudian, Haul Mbah Kuwu Cirebon ini sebagai wadah silaturahmi para kuwu se-Kabupaten Cirebon. Sehingga para kuwu bisa bersatu dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat. “Bapak dan Ibu kuwu harus kompak dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, agar terwujud desa yang agamis, damai, ekonominya makmur dan masyarakatnya yang sejahtera,” imbuhnya. Sementara, Bupati Cirebon Drs H Sunjaya Purwadisastra MM MSi yang hadir dalam haul tersebut mengatakan, para kuwu harus mampu meneladani pola kepemimpinan Mbah Kuwu Cirebon yakni peduli terhadap masyarakat, bijaksana dalam menutuskan perkara, legowo, memiliki integritas, kapabilitas dan siap berjuang untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. “Kiprah Mbah Kuwu Cirebon harus dijadikan pedoman agar kiprah bapak dan ibu kuwu senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai akhlakul karimah,” katanya. Jika para kuwu mampu meneladani kiprah Mbah Kuwu Sangkan, kesejahteraan masyarakat bias tercipta. Apalagi, saat ini kuwu sudah mempunyai FKKC, sehingga kegiatannya lebih terorganisir. “Pergerakan kuwu jangan sampai terputus oleh kegiatan lain. Yang paling penting jalin komunikasi untuk bertukar informasi. Jangan sampai, karena ulah oknum kuwu, nama kuwu se-Kabupaten Cirebon tercoreng,” himbaunya. (mohamad junaedi/adv)
Harus Jadi Pemimpin yang Bijaksana
Kamis 15-10-2015,09:00 WIB
Editor : Harry Hidayat
Kategori :